Rabu, 30 Januari 2013

Telingga



Ini Dia Penyebab Telinga Anda Berdengung
TRIBUNNEWS.COM-
Pertama dari telinga bagian luar yaitu adanya kotoran telinga yang menyumbat, tidak bersih atau adanya peradangan. Sehingga gelombang suara tidak bisa masuk dengan baik. Penanganannya yaitu cara membersihkan kotoran tersebut.
Kedua, dari telinga bagian tengah yaitu gendang telinga meradang sampai berlubang / bocor. Faktor penyebabnya karena sering flu, bersin-bersin dan hidung tersumbat.
Penanganannya yaitu radang disembuhkan, gendang telinga yang bocor ditutup kembali, dan jika flu atau sering bersin-bersin, maka flu tersebut harus disembuhkan.
Ketiga dari telinga bagian dalam yaitu adanya kelelahan pada sensor dan syaraf telinga. Penyebabnya yaitu sering terpapar suara bising mesin, sering memakai headset dalam waktu lama, atau menelepon menggunakan handphone. Sehingga telinga menjadi berdenging.
Faktor lain yaitu adanya penyakit lain seperti kencing manis. Intinya untuk mengetahui penyebab dari telinga berdenging, sebaiknya periksakan diri ke dokter THT. Atau bisa melakukan test audiometri atau tes pendengaran untuk mengetahui, apakah telinga kita dalam kondisi baik atau tidak.

Vagina

Tak Perlu Sabun untuk Bersihkan Vagina
Vagina merupakan organ sensitif dan perlu perhatian khusus karena rentan infeksi jamur. Tidak jarang wanita menggunakan sabun untuk membersihkan area kewanitaan setiap kali mandi. Namun ternyata pemakaian sabun secara berlebihan untuk vagina justru akan memberikan dampak kurang baik.
“Seharusnya sabun pembersih untuk kewanitaan tidak dipakai secara rutin,” ujar dr. Febriansyah Darus. Sp.OG, dokter spesialis obstetri & ginekologi yang berpraktik di RSIA Kemang Medical Care, Jakarta.
Ia menjelaskan, pemakaian sabun terlalu berlebihan, terutama sabun yang bukan khusus untuk vagina, bisa menyebabkan perubahan asam basa vagina. Maka jika dipakai terlalu sering akan berbahaya.
Dokter yang juga berpraktik di RS Hermina Jatinegara dan RSPAD Gatot Subroto ini menjelaskan, terlalu sering menggunakan sabun pembersih justru merangsang timbulnya keputihan. “Terutama ini bisa terjadi jika kita menggunakan sabun kosmetik yang pH-nya tidak sesuai dengan pH (kadar keasaman) vagina,” ujarnya.
Pemakaian sabun yang tidak sesuai menyebabkan suasana asam basa vagina berubah. Perubahan lingkungan dalam organ intim ini menyebabkan kuman yang mestinya normal justru menjadi lebih banyak pertumbuhannya. Kuman yang seharusnya tidak ada justru timbul karena daya tahan vagina berubah. Hal ini terjadi akibat perubahan asam basa yang dipicu penggunaan pembersih tidak semestinya, misalnya sabun biasa (alkalis).
Sebaiknya, dr Febriansyah  menyarankan, gunakan pembersih dalam kondisi tertentu saja. Misalnya, di saat kondisi vagina sedang basah atau berair atau ketika muncul keputihan.
Bagaimana jika memang ingin dibersihkan? Kata dr Febriansyah, gunakan sabun khusus untuk vagina supaya lingkungan organ intim kembali normal. “Sekarang kan sudah ada sabun-sabun yang direkomendasikan, tetapi kita nggak mau menyebut brand ya,” tandasnya. Jika salah pilih sabun, bisa semakin memperparah keputihan.
Dalam memilih pembersih, dr. Febriansyah menyarankan produk yang mampu mempertahankan Lactobacillus. Lactobacillus adalah salah satu jenis kuman yang menyebabkan asam basa vagina menjadi netral dan menjaga pH alami.
“Kurangi juga produk-produk yang terlalu banyak mengandung detergen dengan busa terlalu banyak, karena vagina akan menjadi lebih basa dan jadi kering,” jelas dr. Febriansyah.
Namun meskipun sudah banyak sabun khusus vagina, kita tetap harus menggunakannya sesuai kebutuhan saja. “Jika organ kewanitaan tidak bermasalah, tidak basah, tidak berair, dicuci dengan air biasa yang steril justru lebih aman,” katanya.
Untuk merawat vagina, berikut rekomendasi dr. Febriansyah Darus:
1. Awasi keputihan. Kalau ada keputihan yang sudah berwarna, berbau, gatal, segera diobati. Tetapi jika keputihannya tetap berwarna bening, tidak gatal, dan tidak berbau, berarti masih normal. Tidak diobati juga tak apa-apa.
2. Jangan biarkan vagina lembap. Biasanya, usai buang air kecil, keringkan vagina sebelum memakai celana dalam. Jika celana dalam telanjur kena basah, sebaiknya ganti saja agar tidak lembap.
3. Hati-hati memakai pantyliner. Jangan memakai pantyliner terlalu lama hingga 8-12 jam. Pemakaian pantyliner terlalu lama, apalagi yang tidak menyerap keringat, menyebabkan vagina menjadi lembap. Pantyliner sebaiknya sering diganti setiap 3-4 jam sekali. Gunakan pula produk pembersih vagina yang tidak mengandung detergen.