Sabtu, 28 April 2012

Filsafat dalam Perspektif Studi Islam


Filsafat dalam Perspektif Studi Islam

Latar Belakang
Filsafat berasal dari kata atau bahasa yunani dari philosophia yang berarti phisyang artinya cinta dan sophia yang artinya bijaksana (sikap,tutur,pribadi dan berpola pikir).orang yang berpikir dalam filsat itu mempunyai pemikiran secara  mendalam,kritis,mendasar samapi ke akar permasalahan.seseorang yang berlajar filsafat akan cerdas karena filsat itu daiawali dengan pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan.
Menurut islam pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan seseorang karena islam itu menetapkan pendidikan itumerupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan wanit dan berlangsung seumur hidup semenjak dari buaian hingga ajal datang. Jadi pendidikan itu mempunyai keterkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia.dalam Al-Qu’an dan hadist pula menaruh perhatian dengan pendidikan.
Pengertian Islam menutut etemologi berasal dari kata kerja aslama yuslimu artinya menyerahkan diri,menyelamatkan diri,taat,patuh dan tunduk.kalau dilihat dari kata dasar salima artinya selamat,sejahtera,sentosa,bersih dan bebas dari cacat /cela.kalau dilihat dari kata dasar salam artinya damai,aman dan tentram.sedangkan secara Termonologis adalah menempuh jalan keselamatan dengan jalan menyerahkandiri sepenuhnya kepada Tuhan,dan melaksanakan dengan penuh kepatuhan dan ketaatan akan segala ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang ditetapkan oleh-Nya untuk mencapai kesejahteraan dan kesentausaan hidup dengan penuh keamanan dan kedamaian
Studi islam adalah kajian islam sesungguhnya memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas,karena adanya sebuah istilah akan memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lainnya,maka rumusan dan pemaknaan yang dihasilkan juga akan berbeda.
Gabungan dari 2 kata “studi” dan “islam yang menghasilkan suatu makna baru yang berbeda dengan makna yang lainnya ketika kata tersebut masih dan menjadi kata yang tunggal.sebagaimana karekterisik pengertian yang sarat dengan keagamaan,pengertian tentang studi islam juga sangat beraneka ragam tergantung siap yang merumuskan apa lata belakangnya.
Studi islam sesungguhnya merupakan bidang kajian yang cukup lama.Ia telah ada bersama dengan agama islam.Studi islam dalam pengertian ini adalah studi secara prakteknya tetapi studi islam sebagai sebuah ilmu yang sistematis.
Filsafat pendidikan islam adalah bagian dari filsafat islam dan ilmu pendidikan.Jadi filsafat pendidikan islam berperan dalam mengembankan filsafat islam dan mengembankan filsafat islam dan memperkaya filosofis islam dengan konsep-konsep dan pandangan-pandangan filosofis dalam bidang kependidikan.dan ilmu pendidikan pun akan dilengkapi dengan teori-teori kependidikan yang bersifat filosofis islami.secara praktis (dalam prakterknya),filsafat pendidikan islam banyak berperan dalam memberikan alternatif-alternatif pemecahan berbagai macam problem yang dihadapi oleh pendidikan islam,dan memberikan pengarahan terhadap perkembangan pendidikan islam.
Dengan demikian Filsafat dalam Prespektif Studi Islam adalah berfikir secara mendalam,kritis,mendasar sampai ke dalam akar permasalahan dalam hal studi islam yang berlandaskan sesuai dengan ajaran islam. Jadi bukan filsafat yang bersikap liberal dan keras yang sering kita lihat pada umunya. 










2.Pembahasan
A.Ontologi
Menurut bahasa ontologi ialah berasal dari bahasa Yunani yaitu On/ontos=ada,dan logos=ilmu.jadi ontologi adalah ilmu tentang yang ada sedangkan menurut istilah adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada,yang merupakan Ultimated reality baik yang berbentuk jasmani/konkrit maupun rohani/abstrak.
Ontologi adalah salah satu cabang dari filsafat dari filsafat yang ingin mencari dan menemukan hakikat dari sesuatu yang ada,merupakan filsafat yang paling tua.
 Pada dasarnya,melakukan olah nalar adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan.dalam tradisi keilmuan metode ilmiah merupakan ekspresi konkrit mengenai cara kerja.cara kerja ini mempunyai ciri-ciri pengetahuan yang bersifat ilmiah,yakni sifatnya yang rasional dan teruji didalam wilayah publik ilmudan pengetahuan.oleh karena itu tingkat kebenaranya adalah tingkat kebenaran ilmu,dan bukan tingkat kebenaran agama.
Cara kerja ilmiah pengetahuan dapat dilihat dari bagaimana hubungan integral dalam cara berpikir deduktif yakni dari pernyataan bersifat umum ditarik ke kesimpulan yang bersifat khusus,dan cara berfikir induktif yakni ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dan berbagai kasus individual,dalam rangka membangun pengetahuan yang dimaksud.
Secara ontologis dalam prespektif studi islam adalah mendidik karena dilihat dari katastudi sendiri itu artiya mendidik atau pendidikan.Jadi kata studi islam adalah prose atau cara yang sesuai dengan ajaran islam.
B.Epistemologi
Epistemologi berasal dari bahasa yunani “episteme”dan “logos”artinya teori.sedangkan secara etimologis berarti teori pengetahuan.
Epistemologi adalah cabang dari filsafat yang membicarakan mengenai hakikat ilmu,dan ilmu sebagai proses adalah usaha pemikiran yang sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu objek kajian ilmu.Lingkup kajian etimologi bersangkutan dengan objek kajian ilmu,derajat kebenaran serta jenis kebenaran yang bisa dicapai nya (kebenaran objektif,subjektif,absolut dan relatif)
Persoalan-persoalan penting yang dikaji dalam epistemologi berkisar pada masalah:asal usul pengetahuan,peran pengalaman dan akal dalam pengetahuan,hubungan antara pengetahuan dengan keniscayaan,hubungan anatara pengetahuan dengan kebenarannya,kemungkinan skeptitisme universal,dan bentuk-bentuk perubahan pengetahuan yang berasal dari konseptualisasi baru mengenai dunia.
Secara Epitemologis Filsafat dalam Prespekti Islam adalah
Dalam dunia islam,filsafat menimbulkan pada mazhab dalam filsafat yaitu
1.Madzhab traditional yang dalam sistem filsafatnya ijtihadnya berpegang teguh pada         nash-nash Al=Qur’an dan Sunnah Rasul.Mereka disebut Ahlu al-Sunnah,ahlu al-naql,Mereka menggunakan akal hanya terhadap hal-hal yang tidak ada penegasannya (nash)nya alam Al-Qur’an maupun dalam Al-Sunnah.
2.Mazhab Rasional yang banyak mengunakan akal dalamfilsafatnya ijtihadnya.Mereka disebut ahlu al-ra’yi atau ahlu al-‘aql.Namun demikian tidak berarti mereka meninggalkan Al-Qur’an dan Hadist Nabi,hanya kalau terjadi pertentangan antara akal dengan nash,mereka mencari jalan keluarnya dengan “ta’wil” (mencari pengertian rasional dari nash tersebut)
Filsafat pendidikan islam bercorak tradisional dan kritis.Pada filsafat pendidikan islam yang bercorak traditional,tentunya tidak bisa dipisahkan denan aliran mazhab filsafat yang berkembang dalam dunia islam  berusaha menganalisisi pandangan aliran-aliran yang ada terhadap masalah-masalah kependidikan yang dihadapi pada masanya dan bagaimana implikasinya dalam proses pendidikan.sedangkan pada filsafat pendidikan yang bercorak kritis,maka dalamhal ini di samping mengunakan metode-metode filsafat pendidikan islam sebagaimana yang telah berkembang dalam dunia islam,juga mengunakan metode filsafat pendidikan yang berkembang dalam dunia filsafat pada umunya.
Filsafat islam dalam memecahkan problema pendidikan islam (problema pendidikan yang dihadapi umat islam) dapat menggunakan metode-metode antara lain:
A.Metode Spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap cabang filsafat.Dalam sistem filsafat islam disebut tafakkur.Baik kontemplatif maupun tafakkur,adalah berfikir secara mendalam dan dalam situasi yang tenag,sunyi,untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang dipikirkan.Dan oleh karenanya berkaitan dengan masalah-masalah yang abstrak.
B.Pendekatan Normatif.Norma,artinya nilai,juga berarti aturn atau hukum-hukum.Norma menunjukan keteraturn suatu sistem.Nilai juga menunjukan baik buruk,berguna tidak bergunanya sesuatu.Norma juga akan menunjukan arah gerak sesuatu aktivitas.Menurut filsafat islam,sumber nilai adalah Tuhan dan semua bentuk norma akan mengarahkan manusia kepada islam.Pendekatan normatif dimaksudkan mencari dan menetapkan aturan-aturan dalam kehidupan nyata,dalam filsafat islam bisa disebutsebagai pendekatan syar’iah,yaitu mencari ketentuan dan menetapkan ketentuan tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh menurut syariat islam.
C.Analisis Konsep disebut juga analisis bahasa.Konsep,berarti tangkapan atau pengertian seseorang terhadap seseuatu objek.Kata-kata,kalimat dan bahasa ada hakikatnya merupakan kumpulan pengertian-pengertian,dari konsep-konsep.Konsep seseorang tentang suatu objek berbeda antara satu dengan yang lainnya,dan konsep ini dibatasi oleh waktu dan tempat,Al-Qur’an dan hadist-hadist Nabi menggunakan bahasa manusia,dan merupakan kumpulan dari konsep-konsep yang bisa dimengerti oleh manusia,Dalam sistem filsafat islam,menafsirkan dan menta’wilkan ayat-ayat Al-Qur’an merupakan praktek konkret dari pendekatan analisa konsep atau analisis bahasa.
D.Pendekatan Historis,historis artinya sejarah,yaitu mengambilpelajaran dariperistiwa dan kejadian masa lalu.Suatu kejadian atau peristiwa dalam pandangan kesejarahan terjadi karena hubungan sebab akibat,dan terjadi dalam suatu setting situasi kondisi dan waktunya sendiri-sendiri.Dalam sistem pemikirin filsafat,pengulangan sejarah (peristiwa sejarah) berguna untuk memberikan petunjuk dalam membina masa depan..Ayat-ayat Al-Qur’an banyak menganjurkan untuk mengambil pelajaran dari sejarah.Dalam sistem filsafat islam,penggunaan Sunnah Nabi SAW sebagai sumber hukum,penelitian-penelitan akan hadist-hadist yangmenghasilkan pemisahan antara hadist palsu dan shahih,pada hakikatnya merupakan contoh praktis dan penggunaan analisa historis dalam filsafat pendidikan islam.
E.Pendekatan Ilmiah terhadap masalah aktual,yang pada hakikanya merupakan pengembangan dan penyempurna dari poal berpikir rasional,empiris dan eksperimental yang telah berkembang pada mas jayanya filsafat dalam islam.Pendidikan pada hakikatnyaadalah usahauntuk mengubah dan mengarahkan keadaan atau nasib tersenut.Dan ini merupakan problema pokok filsafat pendidikan islam pada masa sekarang.
F.Dalam sistem filsafat islam,pernah pula berkembang pendekatan yang sifatnya komprehensif dan terpadu,antara sumber-sumber naqli,akli dan imani.Menurut Al-Gazali,kebenatan  yang sebenarnya ,yaitu kebenaran yang diyakininya betul-betul merupakan kebenaran.Kebenaran yang mendatangakan keamanan dalam jiwa,bukan kebenaran yang mendatangkan keragu-raguan.Untuk mencapai mencapai kebenaran yang beanar-benar diyakini,harus melalui pengalaman dan merasakan.Pendekatan ini,lebih mendekati pola berpikir yang empiris dan intuitif.
Menurut al-Jabiri dalm Bunyah al-‘Aqk al-‘arabi (1993) cara berpengetahuan dapat diperoleh tiga metode yakni:
1.Cara berpengetahuan bayani.secara epistemologi bayani mempunyai makna sebagai’penjelasan,pernyataan,ketetapan’sedangkan secara termonologis,bayani berarti pola pikir yang bersumber pada nash,ijma’,dan ijtihad.Epistemologi bayani merupakan studi filosofi terhadap struktur pengetahuan yang menempatkan teks (wahyu)seaagai suatu kebenaran mutlak,sedangkan akal menempati tingkat kedua da sifatnya menjelaskan teks dimaksud.Dalam studi islam,teks atau nash Al-qur’an merupakan tolak ukur dan titik tolak dalam bidang studi islam.
2.cara berpengetahuan irfani.secara etimologis berakar dari kata ‘irfani (gnosis) yang berarti al-ma’rifah,al-‘ilm,al-himah.secara epistemologi ‘irfani berpangkal pada zauq,qalb,atau intuisi yang merupakan perluasan dari pandangan iluminasi dan berakar pada tradisi Hermes.Aturam normatif dalam ‘irafan praktis mengikuti rumusan-rumusan tentang perjalanan spritual.
3.cara berpengetahuan burhani.Secara bahasa berarti argumentasi yang jelas.sedangkan secara istilah berarti aktivitas intelektual untuk menetapkan kebenaran proposisi dengan mengunakan metode deduktif,yakni dengan cara mengaitkan proposisi satu dengan proposisi yang lainnya yang bersifat aksiomatik.
                  Runtutan teoritiknya adalah:
1.Sumber-sumber studi islam,yakni meliputi nash atau teks (Al-Qur’an) merupakan acuan utama dan sebagai titik tolak keilmuan sedangkan Al-Hadist menempati sumber kedua
2.Metode,proses,atau prosedur studi islam yakni metode ijtihad karena menggunakan segebap daya akal dan potensi manusiawi laninnya untuk mencari kebenaran dan mengambil kebijaksannaan dengan bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3.Pendekatan studi islam yakni menggunakan bahasa (lughawi),filosofis,psikologi,sosiologi,antropologi,etika,estetika,dan hal-hal yang terkait secara ilmiah dengan ilmu-ilmu bantu,serta sesuai dengan koridor etika akademik.Pada dataran ini,fokus dari pendekatan yang digunakan lebih tertuju pada persoalan:sejauh mana tingkat kebearan ilmu dicapai.
4.Kerangka teoritik studi islam yakni pola pikir deduktif yang berpangkal pada teks/nash,dan didasarkan pada pengalaman dan kenyataan realitas,qiyas,dan premis-premis logika dan silogisme.
5.Fungsi dan peran akal studi islam yakni akal difungsikan sebagai pengekang atau pengatur hawa nafsu dan sebagai alat pengukuhan kebenaran atas kebenaran mutlak.Hal ini diawali dengan melakukan analisis dan refleksi atas kausalitas (sebab akibat)
6.Tipe argumentansi studi islam yakni apologetik,dialekti (jadaly),dogmtik,dan eksplorasi-verfikatif.Wilayah apologetikdan dogmatik hanya diperlukan ketika menempatkan teks/nash,khususnya Al-Qur’an,dalam wilayah yang seharusnya.sedangkan eksplorasi keilmuannya tetappada dinamika ilmu,yakni menerima perubahan dan terbuak pada kebenaran ilmu lain,baik sebagai pembanding maupun sebagai ilmu bantu.
7.Tolak ukur validitas keilmuan studi islam,yakni adanya kedekatan dan relasi kuasa antar teks dengan konteks realitas,dan adanya korespondensi yang didasarkan pada daa dan fakta-faktadari konteks realitas.
8.Prinsip-prinsip dasar studi islam,yakni analogi deduktif dan induktif,qiyas dan prinsip kausalitas
9.Keilmuan ilmu bantu studi islam
10.Hubungan subjek dan objekstudi islam,yakni adanya keterkaitan objektif dan subjektif
 C.Aksiologi
Aksiologi membahas tentang masalah nilai.Istialh Axiologi berasal dari kata axions dan logos.Axions artinya nilai atau sesuatu yang berharga,logos artinya akal,teori.Axiology artinya teori nilai,penyelidikan mengenai kodrat,kriteria,dan status metafisik dari nilai.
Secara aksiologis filsafat dalam studi islam adalah ilmu itu untuk kemashalahatn manusia dan alam semesta bukanlah ilmu untuk ilmu.
Prof Muhammad Athiyah Abrory mengungkapkan 5 tujuan kegunaan yang asasi bagi pendidikan islam yang disesuaikan dalam at-tarbiyah al-islamiyah wafasalah.
1.Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.Islammenetapkan bahawa pendidikan akhlak adalah jiwa penidikan islam
2.Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akirat pendidikan.Islam tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya dari segi kehidupan saja tetapi menaruh perhatian kepadakeduanya sekaligus
3.Menumbuhkan ruh ilmiah pada perjalanan dan meluaskan untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar sebagai ilmu dan juga agar menumbuhkan minat padasains,sastra,kesenian dalam berbagai jenis.
4.Menyiapkan pelajaran dari segi profesional,teknis dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu,teknik dan perusahaan
5.Persiapan untuk mencari dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.
Tujuannya studi islam itu adalah menjadikan manusia itu melakukan apa yang disyariatkan oleh Allah dan menjauhkan diri dari perbuatan yang jelek agar di akhirat nanti mendapatkan tempat yang indah yaitu Surga bukan Neraka.
Dampak negatif dari studi islam itu adalah munculnya perbedaan pendapat anatara yang satu dengan yang lainnya sehingga bisa saja timbul perpecahan antara kedua belah pihak.tetapi mereka tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mereka tetapsaling menghormati satu sama lain tanpa mencela sedikitpun.
Komentar Pribadi
Studi islam merupakan pendidikan yang sesuai dengan ajaran islam yang besumber pada Al-qur’an dan As Sunnah..filsafat adalah cara berpikir seseorang secara kritis,mendalam samapi kedalam akar permasalahan tersebut.Dalam berpikir itu terdapat 3 cara yaitu harus mencaritahu hal-hal tentang ontologi,epistemologi dan aksiologi
1.Ontologi dalam studi islam adalah mendidik dilihat dari kata studinya saja sudah kelihatan yaitu mendidik.jadi studi islam itu artinya mendidik secara islami sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2.epistemologi dalam studi islam adalah cara atau proses atau metode agardapat mendidik secara islami yangsesuai dengan ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Cara berpengetahuan itu diperoleh melalui tiga metodeyaitu
A.Bayani adalah sesuai dengan teks Al-Qur’an dan As-Sunnah karena Al-Qur’an dan As-Sunnah itu sebagai sumber dari agama islam jadi tidak bisa diubah.
B.Irfani adalah sikap empati seseorang ketika orang itu sedang memahamipenjelasan apakah mereka memahami apa yang dijelaskan atau tidak sama sekali.
C.Burhani adalah memiliki agurmentasi yang jelas saat menjelaskan suatu permasalahan tersebut.
3.Aksiologi adalah ilmu itu berguna untuk kepentingan oranglain bukan untuk diri sendiri.dan ilmu itu berguna untuk meningkatkan kualitas seseorang dalam melakukan kehidupan di uniaini baik dalam bidang akhlak,aqidah dll pokonya sesuai dengan ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.pernyataan di atas itu dilihat dari dampak positifnya.
Sedangkan dampak negatifnya adalah muncunya perbedaan pendapat antara yang satu dengan yang lainnya.tetapi mereka tetap berpedoman pada ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mereka juga saling menghargai satu sama lainnya tanpamencela sedikitpun.














Kesimpulan
Islam disebut juga agama yang paling sempurna diantara agama yang lainnya dan islam itu agama yang diridhai oleh Allah swt.
Agama islam itu sangat memperhatikan tentang pendidikan.Di dalam Al-Qur’an sendiri menyebutkan 854 kali.dan di dalam hadist senidri menyebutkan “mencari ilmu itu sangatlah penting bagi umat manusia didunia ini” dan ada juga menyebutkan “tuntutlah ilmu sampai ke negri cina.Ini semua membuktikan bahwa Islam sangat memperhatikan dalam hal ilmu.karena manusia di dturunkan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini mka dari itu kita harus mencari ilmu sebanyak-banyaknya karena dengan ilmu lah manusia dapat menjalankan tugas yang diembannya dari Allah dan dengan ilmu juga manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
 Sedangakan Filsafat adalah ilmu yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak mampu dijawab oleh pengetahuan biasa karena di luar jangkuan manusia.maka dari itu pola pemikiran filsafat itu berfikir secara kritis,mendalam sampai ke akar suatu permasalahan.
Tetapi di dalam Islam tersebut terdapat hambatan-hambatan yaitu tidak dapat memahami isi kandungan Al-Qur’an maupun As-Sunnah.Maka dari itu kita memperlukan ilmu filsafat untuk memahami kandungan Al-Qur’an maupun As-sunnah sebagai sumber ajaran islam.
Dalam berpikir itu terdapat 3 cara yaitu harus mencaritahu hal-hal tentang ontologi,epistemologi dan aksiologi
1.Ontologi dalam studi islam adalah mendidik dilihat dari kata studinya saja sudah kelihatan yaitu mendidik.jadi studi islam itu artinya mendidik secara islami sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2.epistemologi dalam studi islam adalah cara atau proses atau metode agar dapat mendidik secara islami yang sesuai dengan ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Cara berpengetahuan itu diperoleh melalui tiga metodeyaitu
A.Bayani adalah sesuai dengan teks Al-Qur’an dan As-Sunnah karena Al-Qur’an dan As-Sunnah itu sebagai sumber dari agamaislam jadi tidak bisa diubah.
B.Irfani adalah sikap empati seseorang ketika orang itu sedang memahamipenjelasan apakah mereka memahami apa yang dijelaskan atau tidak sama sekali.
C.Burhani adalah memiliki agurmentasi yang jelas saat menjelaskan suatu permasalahan tersebut.
3.Aksiologi adalah ilmu itu berguna untuk kepentingan orang lain bukan untuk diri sendiri.dan ilmu itu berguna untuk meningkatkan kualitas seseorang dalam melakukan kehidupan di uniaini baik dalam bidang akhlak,aqidah dll pokonya sesuai dengan ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.pernyataan di atas itu dilihat  dari dampak positifnya.
Sedangkan dampak negatifnya adalah munculnya perbedaan pendapat antara yang satu dengan yang lainnya.tetapi mereka tetap berpedoman pada ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mereka juga saling menghargai satu sama lainnya tanpa mencela sedikitpun.














Daftar Pustaka.
1.Asy’arie,Musa.2002.Filsafat Islam.Yogyakarta:Lespi.
2.Zuhairi,dkk.1992.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara.
3.Naim,Ngainun.2009.Pengantar Studi Islam.Yogyakarta:Teras.
4.Athiyah,Muhammad.1993.At Tarbiyh Islamiyah.Jakarta:Darrus Sunnah
5.Dermawan,Andy.2007.Ibda bi Nafsika.Yogyakarta:Lespi
6.Muntansir,Rizal.2010.Filsafat Ilmu.Yogyakarta:Pusta Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar