Filsafat dalam
Perspektif Studi Islam
Latar Belakang
Filsafat berasal dari kata atau bahasa
yunani dari philosophia yang berarti phisyang artinya cinta dan sophia yang
artinya bijaksana (sikap,tutur,pribadi dan berpola pikir).orang yang berpikir
dalam filsat itu mempunyai pemikiran secara
mendalam,kritis,mendasar samapi ke akar permasalahan.seseorang yang
berlajar filsafat akan cerdas karena filsat itu daiawali dengan pertanyaan dan
diakhiri dengan pertanyaan.
Menurut islam pendidikan adalah pemberi
corak hitam putihnya perjalanan seseorang karena islam itu menetapkan
pendidikan itumerupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan
wanit dan berlangsung seumur hidup semenjak dari buaian hingga ajal datang.
Jadi pendidikan itu mempunyai keterkaitan dengan hidup dan kehidupan
manusia.dalam Al-Qu’an dan hadist pula menaruh perhatian dengan pendidikan.
Pengertian Islam menutut etemologi
berasal dari kata kerja aslama yuslimu
artinya menyerahkan diri,menyelamatkan diri,taat,patuh dan tunduk.kalau dilihat
dari kata dasar salima artinya
selamat,sejahtera,sentosa,bersih dan bebas dari cacat /cela.kalau dilihat dari
kata dasar salam artinya damai,aman
dan tentram.sedangkan secara Termonologis adalah menempuh jalan keselamatan
dengan jalan menyerahkandiri sepenuhnya kepada Tuhan,dan melaksanakan dengan
penuh kepatuhan dan ketaatan akan segala ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan
yang ditetapkan oleh-Nya untuk mencapai kesejahteraan dan kesentausaan hidup
dengan penuh keamanan dan kedamaian
Studi islam adalah kajian islam
sesungguhnya memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas,karena adanya
sebuah istilah akan memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lainnya,maka
rumusan dan pemaknaan yang dihasilkan juga akan berbeda.
Gabungan dari 2 kata “studi” dan “islam
yang menghasilkan suatu makna baru yang berbeda dengan makna yang lainnya
ketika kata tersebut masih dan menjadi kata yang tunggal.sebagaimana
karekterisik pengertian yang sarat dengan keagamaan,pengertian tentang studi
islam juga sangat beraneka ragam tergantung siap yang merumuskan apa lata
belakangnya.
Studi islam sesungguhnya merupakan
bidang kajian yang cukup lama.Ia telah ada bersama dengan agama islam.Studi
islam dalam pengertian ini adalah studi secara prakteknya tetapi studi islam sebagai
sebuah ilmu yang sistematis.
Filsafat pendidikan islam adalah bagian
dari filsafat islam dan ilmu pendidikan.Jadi filsafat pendidikan islam berperan
dalam mengembankan filsafat islam dan mengembankan filsafat islam dan
memperkaya filosofis islam dengan konsep-konsep dan pandangan-pandangan
filosofis dalam bidang kependidikan.dan ilmu pendidikan pun akan dilengkapi
dengan teori-teori kependidikan yang bersifat filosofis islami.secara praktis
(dalam prakterknya),filsafat pendidikan islam banyak berperan dalam memberikan
alternatif-alternatif pemecahan berbagai macam problem yang dihadapi oleh
pendidikan islam,dan memberikan pengarahan terhadap perkembangan pendidikan
islam.
Dengan demikian Filsafat dalam Prespektif
Studi Islam adalah berfikir secara mendalam,kritis,mendasar sampai ke dalam
akar permasalahan dalam hal studi islam yang berlandaskan sesuai dengan ajaran
islam. Jadi bukan filsafat yang bersikap liberal dan keras yang sering kita
lihat pada umunya.
2.Pembahasan
A.Ontologi
Menurut bahasa ontologi
ialah berasal dari bahasa Yunani yaitu On/ontos=ada,dan logos=ilmu.jadi
ontologi adalah ilmu tentang yang ada sedangkan menurut istilah adalah ilmu
yang membahas tentang hakikat yang ada,yang merupakan Ultimated reality baik
yang berbentuk jasmani/konkrit maupun rohani/abstrak.
Ontologi adalah salah
satu cabang dari filsafat dari filsafat yang ingin mencari dan menemukan
hakikat dari sesuatu yang ada,merupakan filsafat yang paling tua.
Pada dasarnya,melakukan olah nalar adalah
kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan.dalam tradisi keilmuan metode
ilmiah merupakan ekspresi konkrit mengenai cara kerja.cara kerja ini mempunyai
ciri-ciri pengetahuan yang bersifat ilmiah,yakni sifatnya yang rasional dan
teruji didalam wilayah publik ilmudan pengetahuan.oleh karena itu tingkat
kebenaranya adalah tingkat kebenaran ilmu,dan bukan tingkat kebenaran agama.
Cara kerja ilmiah
pengetahuan dapat dilihat dari bagaimana hubungan integral dalam cara berpikir
deduktif yakni dari pernyataan bersifat umum ditarik ke kesimpulan yang
bersifat khusus,dan cara berfikir induktif yakni ditarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dan berbagai kasus individual,dalam rangka membangun pengetahuan
yang dimaksud.
Secara ontologis dalam
prespektif studi islam adalah mendidik karena dilihat dari katastudi sendiri
itu artiya mendidik atau pendidikan.Jadi kata studi islam adalah prose atau
cara yang sesuai dengan ajaran islam.
B.Epistemologi
Epistemologi berasal
dari bahasa yunani “episteme”dan “logos”artinya teori.sedangkan secara
etimologis berarti teori pengetahuan.
Epistemologi adalah
cabang dari filsafat yang membicarakan mengenai hakikat ilmu,dan ilmu sebagai
proses adalah usaha pemikiran yang sistematik dan metodik untuk menemukan
prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu objek kajian ilmu.Lingkup kajian
etimologi bersangkutan dengan objek kajian ilmu,derajat kebenaran serta jenis
kebenaran yang bisa dicapai nya (kebenaran objektif,subjektif,absolut dan relatif)
Persoalan-persoalan
penting yang dikaji dalam epistemologi berkisar pada masalah:asal usul
pengetahuan,peran pengalaman dan akal dalam pengetahuan,hubungan antara
pengetahuan dengan keniscayaan,hubungan anatara pengetahuan dengan
kebenarannya,kemungkinan skeptitisme universal,dan bentuk-bentuk perubahan
pengetahuan yang berasal dari konseptualisasi baru mengenai dunia.
Secara Epitemologis Filsafat dalam
Prespekti Islam adalah
Dalam dunia islam,filsafat menimbulkan
pada mazhab dalam filsafat yaitu
1.Madzhab traditional
yang dalam sistem filsafatnya ijtihadnya berpegang teguh pada nash-nash Al=Qur’an dan Sunnah
Rasul.Mereka disebut Ahlu al-Sunnah,ahlu al-naql,Mereka menggunakan akal hanya
terhadap hal-hal yang tidak ada penegasannya (nash)nya alam Al-Qur’an maupun
dalam Al-Sunnah.
2.Mazhab Rasional yang
banyak mengunakan akal dalamfilsafatnya ijtihadnya.Mereka disebut ahlu al-ra’yi
atau ahlu al-‘aql.Namun demikian tidak berarti mereka meninggalkan Al-Qur’an
dan Hadist Nabi,hanya kalau terjadi pertentangan antara akal dengan nash,mereka
mencari jalan keluarnya dengan “ta’wil” (mencari pengertian rasional dari nash
tersebut)
Filsafat pendidikan
islam bercorak tradisional dan kritis.Pada filsafat pendidikan islam yang
bercorak traditional,tentunya tidak bisa dipisahkan denan aliran mazhab
filsafat yang berkembang dalam dunia islam
berusaha menganalisisi pandangan aliran-aliran yang ada terhadap
masalah-masalah kependidikan yang dihadapi pada masanya dan bagaimana
implikasinya dalam proses pendidikan.sedangkan pada filsafat pendidikan yang
bercorak kritis,maka dalamhal ini di samping mengunakan metode-metode filsafat
pendidikan islam sebagaimana yang telah berkembang dalam dunia islam,juga
mengunakan metode filsafat pendidikan yang berkembang dalam dunia filsafat pada
umunya.
Filsafat islam dalam
memecahkan problema pendidikan islam (problema pendidikan yang dihadapi umat
islam) dapat menggunakan metode-metode antara lain:
A.Metode
Spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap cabang
filsafat.Dalam sistem filsafat islam disebut tafakkur.Baik kontemplatif maupun
tafakkur,adalah berfikir secara mendalam dan dalam situasi yang
tenag,sunyi,untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang
dipikirkan.Dan oleh karenanya berkaitan dengan masalah-masalah yang abstrak.
B.Pendekatan
Normatif.Norma,artinya nilai,juga berarti aturn atau hukum-hukum.Norma
menunjukan keteraturn suatu sistem.Nilai juga menunjukan baik buruk,berguna
tidak bergunanya sesuatu.Norma juga akan menunjukan arah gerak sesuatu
aktivitas.Menurut filsafat islam,sumber nilai adalah Tuhan dan semua bentuk
norma akan mengarahkan manusia kepada islam.Pendekatan normatif dimaksudkan
mencari dan menetapkan aturan-aturan dalam kehidupan nyata,dalam filsafat islam
bisa disebutsebagai pendekatan syar’iah,yaitu mencari ketentuan dan menetapkan
ketentuan tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh menurut syariat islam.
C.Analisis
Konsep disebut juga analisis bahasa.Konsep,berarti tangkapan atau pengertian
seseorang terhadap seseuatu objek.Kata-kata,kalimat dan bahasa ada hakikatnya
merupakan kumpulan pengertian-pengertian,dari konsep-konsep.Konsep seseorang
tentang suatu objek berbeda antara satu dengan yang lainnya,dan konsep ini
dibatasi oleh waktu dan tempat,Al-Qur’an dan hadist-hadist Nabi menggunakan
bahasa manusia,dan merupakan kumpulan dari konsep-konsep yang bisa dimengerti
oleh manusia,Dalam sistem filsafat islam,menafsirkan dan menta’wilkan ayat-ayat
Al-Qur’an merupakan praktek konkret dari pendekatan analisa konsep atau
analisis bahasa.
D.Pendekatan
Historis,historis artinya sejarah,yaitu mengambilpelajaran dariperistiwa dan
kejadian masa lalu.Suatu kejadian atau peristiwa dalam pandangan kesejarahan
terjadi karena hubungan sebab akibat,dan terjadi dalam suatu setting situasi
kondisi dan waktunya sendiri-sendiri.Dalam sistem pemikirin
filsafat,pengulangan sejarah (peristiwa sejarah) berguna untuk memberikan
petunjuk dalam membina masa depan..Ayat-ayat Al-Qur’an banyak menganjurkan
untuk mengambil pelajaran dari sejarah.Dalam sistem filsafat islam,penggunaan
Sunnah Nabi SAW sebagai sumber hukum,penelitian-penelitan akan hadist-hadist
yangmenghasilkan pemisahan antara hadist palsu dan shahih,pada hakikatnya
merupakan contoh praktis dan penggunaan analisa historis dalam filsafat
pendidikan islam.
E.Pendekatan
Ilmiah terhadap masalah aktual,yang pada hakikanya merupakan pengembangan dan
penyempurna dari poal berpikir rasional,empiris dan eksperimental yang telah
berkembang pada mas jayanya filsafat dalam islam.Pendidikan pada hakikatnyaadalah
usahauntuk mengubah dan mengarahkan keadaan atau nasib tersenut.Dan ini
merupakan problema pokok filsafat pendidikan islam pada masa sekarang.
F.Dalam sistem
filsafat islam,pernah pula berkembang pendekatan yang sifatnya komprehensif dan
terpadu,antara sumber-sumber naqli,akli dan imani.Menurut Al-Gazali,kebenatan yang sebenarnya ,yaitu kebenaran yang
diyakininya betul-betul merupakan kebenaran.Kebenaran yang mendatangakan
keamanan dalam jiwa,bukan kebenaran yang mendatangkan keragu-raguan.Untuk
mencapai mencapai kebenaran yang beanar-benar diyakini,harus melalui pengalaman
dan merasakan.Pendekatan ini,lebih mendekati pola berpikir yang empiris dan
intuitif.
Menurut al-Jabiri dalm
Bunyah al-‘Aqk al-‘arabi (1993) cara berpengetahuan dapat diperoleh tiga metode
yakni:
1.Cara berpengetahuan
bayani.secara epistemologi bayani mempunyai makna
sebagai’penjelasan,pernyataan,ketetapan’sedangkan secara termonologis,bayani
berarti pola pikir yang bersumber pada nash,ijma’,dan ijtihad.Epistemologi bayani
merupakan studi filosofi terhadap struktur pengetahuan yang menempatkan teks
(wahyu)seaagai suatu kebenaran mutlak,sedangkan akal menempati tingkat kedua da
sifatnya menjelaskan teks dimaksud.Dalam studi islam,teks atau nash Al-qur’an
merupakan tolak ukur dan titik tolak dalam bidang studi islam.
2.cara berpengetahuan
irfani.secara etimologis berakar dari kata ‘irfani (gnosis) yang berarti
al-ma’rifah,al-‘ilm,al-himah.secara epistemologi ‘irfani berpangkal pada
zauq,qalb,atau intuisi yang merupakan perluasan dari pandangan iluminasi dan
berakar pada tradisi Hermes.Aturam normatif dalam ‘irafan praktis mengikuti
rumusan-rumusan tentang perjalanan spritual.
3.cara berpengetahuan
burhani.Secara bahasa berarti argumentasi yang jelas.sedangkan secara istilah berarti
aktivitas intelektual untuk menetapkan kebenaran proposisi dengan mengunakan
metode deduktif,yakni dengan cara mengaitkan proposisi satu dengan proposisi
yang lainnya yang bersifat aksiomatik.
Runtutan teoritiknya adalah:
1.Sumber-sumber
studi islam,yakni meliputi nash atau teks (Al-Qur’an) merupakan acuan utama dan
sebagai titik tolak keilmuan sedangkan Al-Hadist menempati sumber kedua
2.Metode,proses,atau
prosedur studi islam yakni metode ijtihad karena menggunakan segebap daya akal
dan potensi manusiawi laninnya untuk mencari kebenaran dan mengambil
kebijaksannaan dengan bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3.Pendekatan
studi islam yakni menggunakan bahasa
(lughawi),filosofis,psikologi,sosiologi,antropologi,etika,estetika,dan hal-hal
yang terkait secara ilmiah dengan ilmu-ilmu bantu,serta sesuai dengan koridor
etika akademik.Pada dataran ini,fokus dari pendekatan yang digunakan lebih tertuju
pada persoalan:sejauh mana tingkat kebearan ilmu dicapai.
4.Kerangka
teoritik studi islam yakni pola pikir deduktif yang berpangkal pada
teks/nash,dan didasarkan pada pengalaman dan kenyataan realitas,qiyas,dan
premis-premis logika dan silogisme.
5.Fungsi
dan peran akal studi islam yakni akal difungsikan sebagai pengekang atau
pengatur hawa nafsu dan sebagai alat pengukuhan kebenaran atas kebenaran
mutlak.Hal ini diawali dengan melakukan analisis dan refleksi atas kausalitas
(sebab akibat)
6.Tipe
argumentansi studi islam yakni apologetik,dialekti (jadaly),dogmtik,dan
eksplorasi-verfikatif.Wilayah apologetikdan dogmatik hanya diperlukan ketika
menempatkan teks/nash,khususnya Al-Qur’an,dalam wilayah yang seharusnya.sedangkan
eksplorasi keilmuannya tetappada dinamika ilmu,yakni menerima perubahan dan
terbuak pada kebenaran ilmu lain,baik sebagai pembanding maupun sebagai ilmu
bantu.
7.Tolak
ukur validitas keilmuan studi islam,yakni adanya kedekatan dan relasi kuasa
antar teks dengan konteks realitas,dan adanya korespondensi yang didasarkan
pada daa dan fakta-faktadari konteks realitas.
8.Prinsip-prinsip
dasar studi islam,yakni analogi deduktif dan induktif,qiyas dan prinsip
kausalitas
9.Keilmuan ilmu bantu studi
islam
10.Hubungan
subjek dan objekstudi islam,yakni adanya keterkaitan objektif dan subjektif
C.Aksiologi
Aksiologi membahas
tentang masalah nilai.Istialh Axiologi berasal dari kata axions dan
logos.Axions artinya nilai atau sesuatu yang berharga,logos artinya
akal,teori.Axiology artinya teori nilai,penyelidikan mengenai
kodrat,kriteria,dan status metafisik dari nilai.
Secara aksiologis
filsafat dalam studi islam adalah ilmu itu untuk kemashalahatn manusia dan alam
semesta bukanlah ilmu untuk ilmu.
Prof Muhammad Athiyah
Abrory mengungkapkan 5 tujuan kegunaan yang asasi bagi pendidikan islam yang
disesuaikan dalam at-tarbiyah al-islamiyah wafasalah.
1.Untuk membantu
pembentukan akhlak yang mulia.Islammenetapkan bahawa pendidikan akhlak adalah
jiwa penidikan islam
2.Persiapan untuk
kehidupan dunia dan kehidupan akirat pendidikan.Islam tidak hanya menaruh
perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya dari segi kehidupan saja
tetapi menaruh perhatian kepadakeduanya sekaligus
3.Menumbuhkan ruh
ilmiah pada perjalanan dan meluaskan untuk mengetahui dan memungkinkan ia
mengkaji ilmu bukan sekedar sebagai ilmu dan juga agar menumbuhkan minat
padasains,sastra,kesenian dalam berbagai jenis.
4.Menyiapkan pelajaran
dari segi profesional,teknis dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi
tertentu,teknik dan perusahaan
5.Persiapan untuk
mencari dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.
Tujuannya studi islam
itu adalah menjadikan manusia itu melakukan apa yang disyariatkan oleh Allah
dan menjauhkan diri dari perbuatan yang jelek agar di akhirat nanti mendapatkan
tempat yang indah yaitu Surga bukan Neraka.
Dampak negatif dari
studi islam itu adalah munculnya perbedaan pendapat anatara yang satu dengan
yang lainnya sehingga bisa saja timbul perpecahan antara kedua belah pihak.tetapi
mereka tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mereka tetapsaling
menghormati satu sama lain tanpa mencela sedikitpun.
Komentar Pribadi
Studi islam merupakan pendidikan yang
sesuai dengan ajaran islam yang besumber pada Al-qur’an dan As Sunnah..filsafat
adalah cara berpikir seseorang secara kritis,mendalam samapi kedalam akar
permasalahan tersebut.Dalam berpikir itu terdapat 3 cara yaitu harus
mencaritahu hal-hal tentang ontologi,epistemologi dan aksiologi
1.Ontologi dalam studi
islam adalah mendidik dilihat dari kata studinya saja sudah kelihatan yaitu
mendidik.jadi studi islam itu artinya mendidik secara islami sesuai dengan
ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2.epistemologi dalam
studi islam adalah cara atau proses atau metode agardapat mendidik secara islami
yangsesuai dengan ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Cara berpengetahuan itu diperoleh
melalui tiga metodeyaitu
A.Bayani adalah sesuai
dengan teks Al-Qur’an dan As-Sunnah karena Al-Qur’an dan As-Sunnah itu sebagai
sumber dari agama islam jadi tidak bisa diubah.
B.Irfani adalah sikap
empati seseorang ketika orang itu sedang memahamipenjelasan apakah mereka
memahami apa yang dijelaskan atau tidak sama sekali.
C.Burhani adalah
memiliki agurmentasi yang jelas saat menjelaskan suatu permasalahan tersebut.
3.Aksiologi adalah ilmu
itu berguna untuk kepentingan oranglain bukan untuk diri sendiri.dan ilmu itu
berguna untuk meningkatkan kualitas seseorang dalam melakukan kehidupan di
uniaini baik dalam bidang akhlak,aqidah dll pokonya sesuai dengan ajaran islam
yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.pernyataan di atas itu dilihat dari
dampak positifnya.
Sedangkan dampak negatifnya
adalah muncunya perbedaan pendapat antara yang satu dengan yang lainnya.tetapi
mereka tetap berpedoman pada ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mereka juga
saling menghargai satu sama lainnya tanpamencela sedikitpun.
Kesimpulan
Islam disebut juga agama yang paling
sempurna diantara agama yang lainnya dan islam itu agama yang diridhai oleh
Allah swt.
Agama islam itu sangat memperhatikan
tentang pendidikan.Di dalam Al-Qur’an sendiri menyebutkan 854 kali.dan di dalam
hadist senidri menyebutkan “mencari ilmu itu sangatlah penting bagi umat
manusia didunia ini” dan ada juga menyebutkan “tuntutlah ilmu sampai ke negri
cina.Ini semua membuktikan bahwa Islam sangat memperhatikan dalam hal ilmu.karena
manusia di dturunkan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini mka dari itu kita
harus mencari ilmu sebanyak-banyaknya karena dengan ilmu lah manusia dapat
menjalankan tugas yang diembannya dari Allah dan dengan ilmu juga manusia dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Sedangakan
Filsafat adalah ilmu yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak mampu
dijawab oleh pengetahuan biasa karena di luar jangkuan manusia.maka dari itu pola
pemikiran filsafat itu berfikir secara kritis,mendalam sampai ke akar suatu
permasalahan.
Tetapi di dalam Islam tersebut terdapat
hambatan-hambatan yaitu tidak dapat memahami isi kandungan Al-Qur’an maupun
As-Sunnah.Maka dari itu kita memperlukan ilmu filsafat untuk memahami kandungan
Al-Qur’an maupun As-sunnah sebagai sumber ajaran islam.
Dalam berpikir itu terdapat 3 cara yaitu
harus mencaritahu hal-hal tentang ontologi,epistemologi dan aksiologi
1.Ontologi dalam studi
islam adalah mendidik dilihat dari kata studinya saja sudah kelihatan yaitu
mendidik.jadi studi islam itu artinya mendidik secara islami sesuai dengan
ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2.epistemologi dalam
studi islam adalah cara atau proses atau metode agar dapat mendidik secara
islami yang sesuai dengan ajaran islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Cara berpengetahuan itu diperoleh melalui
tiga metodeyaitu
A.Bayani adalah sesuai
dengan teks Al-Qur’an dan As-Sunnah karena Al-Qur’an dan As-Sunnah itu sebagai
sumber dari agamaislam jadi tidak bisa diubah.
B.Irfani adalah sikap
empati seseorang ketika orang itu sedang memahamipenjelasan apakah mereka
memahami apa yang dijelaskan atau tidak sama sekali.
C.Burhani adalah
memiliki agurmentasi yang jelas saat menjelaskan suatu permasalahan tersebut.
3.Aksiologi adalah ilmu
itu berguna untuk kepentingan orang lain bukan untuk diri sendiri.dan ilmu itu
berguna untuk meningkatkan kualitas seseorang dalam melakukan kehidupan di
uniaini baik dalam bidang akhlak,aqidah dll pokonya sesuai dengan ajaran islam
yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.pernyataan di atas itu dilihat dari dampak positifnya.
Sedangkan dampak
negatifnya adalah munculnya perbedaan pendapat antara yang satu dengan yang
lainnya.tetapi mereka tetap berpedoman pada ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah dan
mereka juga saling menghargai satu sama lainnya tanpa mencela sedikitpun.
Daftar Pustaka.
1.Asy’arie,Musa.2002.Filsafat Islam.Yogyakarta:Lespi.
2.Zuhairi,dkk.1992.Filsafat
Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara.
3.Naim,Ngainun.2009.Pengantar
Studi Islam.Yogyakarta:Teras.
4.Athiyah,Muhammad.1993.At
Tarbiyh Islamiyah.Jakarta:Darrus Sunnah
5.Dermawan,Andy.2007.Ibda bi
Nafsika.Yogyakarta:Lespi
6.Muntansir,Rizal.2010.Filsafat
Ilmu.Yogyakarta:Pusta Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar