In
memoriam Uje
Karya: Marda Afifah (11210016)
Uje
begitulah sapaannya yang mempunyai nama Jeffry Al Bukhori telah kembali ke
Rahamtullah pada Jum’at,26 April 2013 di Jakarta pada usia 40 tahun. Uje
meninggal karena kecelakaan montor tunggal yang dikendarainya sendiri dengan Kawasaki
ER-6n yang bernomor polisi B 3590 SGQ setelah kehilangan kendali di kawasan
Pondok Indah Jakarta Selatan pada pukul 2 dini hari. Ia sempat dibawa ke ruamah
sakit pondok indah dan rumah sakit fatmawati tetapi nyawanya tidak tertolong. Jenazah
uje dibawa di rumah duka tepatnya di daerah Perum Bukit Mas, jlan Narmada III
Rempoa, Tanggerang Selatan. Ribuan pelayat baik dari kalangan artis, politisi,
ulama, penyanyi, warga, anak sekolah dan lain-lain mengantarkan ke peristirahatan
terakhir di TPU Karet Bivak, Tanggerang Selatan dimakamkan bersama ayahnya dan
sebelum dimakamkan uje dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Istiqlal. Mereka
semua mendoakan almarhum Uje.
Umat
manusia tidak dapat dipungkiri lagi akan mengalami kematian dan kita sendiri
tidak mengetahui kapan itu akan terjadi pada diri kita hanyalah Allah yang
dapat menentukannya. Sebagai manusia kita hanya bisa selalu berusaha untuk
menjadi manusia yang baik dan tak lupa juga berdoa kepadaNya agar diberikan kemudahan
untuk menuju ke jalan Surga.
Ustadz
Jefri Al Bukhori dikenal sebagai seorang ustadz gaul yang membawakan dakwah
dengan cara santai dengan tujuan dakwahnya dapat diterima di kalangan umat
manusia mulai dari komuniatas bikers yang merupakan hobi uje sendiri hingga kalangan
anak muda. Dakwah itu sendiri juga tidak hanya berbicara di atas mimbar tetapi
bisa juga dalam bentuk bil hal atau perbuatan salah satunya dengan cara yang
dilakukan uje, ia mengikuti komunitas bikers sekaligus berdakwah.
Pada
tahun 2000, jefri menggantikan kakaknya menjadi iman di singgapura. pekerjaan
kakaknya di Jakarta diberikan kepada jefri, honor pertama kali hanya 35 ribu
rupiah. Awal berdakawah ia dicerca karena pada waktu muda ia pernah menggunakan
narkoba, pergi ke bar-bar dan sering main bilyard sehingga para jamaahnya
dahulu belum percaya sepenuhnya kepadanya. Dari pengalaman pernah menggunakan
narkoba, pergi ke bar-bar dan sering main bilyard merupakan pengalaman yang tak
terlupakan. Ada sebuah kejadaian saat ia di bar, ia diusir oleh kelompok
mengatasnamakan islam dengan cara yang kasar tetapi tidak ada efek yang terjadi
pada dirinya, maka dari kejadian itu pula dia dapat mengambil hikmah bahwa
memberantas kebenaran itu tidak menggunakan cara yang kasar tetapi dengan cara
yang lembut. Jefri mulai dikenal secara luas pada tahun 2002 di stasiun
televise.
Dan
awal berdakwah dia memakai gamis dan sorban, tetapi ia menganti penampilannya
karena merasa tidak cocok dengan sasaran dakwahnya yaitu kalangan anak muda. ia
menganti penampilannya dengan baju koko yang dilengkapi bordiran serta peci dan
sarung. Akibatnya baju koko yang dikenakan uje tersebut menjadi salah satu
trend baju di Indonesia.
Ia juga seorang penyanyi yang memiliki suara
yang khas, merdu dan menyanyikan lagu rohani pada tahun 2005. Pada tahun 2006 Ia
berduet dengan pipit sang istri yang menyanyikan lagu “Shalawat Badar” dan “Thola’al
badar”. Pada tahun 2007 Dia juga pernah berduet dengan ungu menyanyikan lagu
“Para Pencari-Mu”.
Sekarang
kita tidak bisa lagi mendengarkan ceramahnya yang memilki suara merdu dan
penampilan indah. Ia sudah kembali ke rahmatullah untuk selamanya.
Dilihat
dari hari ia meninggal, pada hari jum’at. Menurut agama islam, hari jum’at itu
adalah hari yang mulia, hari di mana kita dituntut untuk membersihkan diri kita
mulai dari fisik disunahkan untuk
memotong kuku, rambut, dan lain-lain. Apabila kita melakukan hal itu maka kita
akan mendapatkan kemuliaan di hadapan-Nya. Dan menurut hadist Rasulullah bahwa
seseorang yang meninggal pada hari jum’at akan dilindungi oleh Allah SWT dari
siksa kubur. Betapa mulianya, ia meninggal di hari yang mulia ini.
Sebelum
ia meninggal ada pesan yang dikhususkan kepada orang-orang seperti Abi anak uje
yang masih duduk di bangku kelas 5 SD untuk menjadi iman, ustadz Solmed untuk
melanjutkan dakwahnya, Opick untuk meneruskan dakwah dengan mengeluarkan
album-album yang berisi nasihat, komunitas Bikers untuk menjadikan naik montor
sebagai ibadah seperti berdzikir, dan yang terakhir dikhususkan kepad umat
manusia yang dituliskan melalui twitter yang bersi “"Pada akhirnya.. Semua akan
menemukan yang namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yang
terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd "DIA" pastinya.. Bismi_KA
Allohumma ahya wa amuut.." tulis Ustadz Jefri di akun twitternya,
@jefri_buchori. Itulah pesan-pesan yang disampaikan uje sebelum wafat semoga
kita dapat mampu mengamalkannya. Aminn…
Selamat jalan Uje.
Semoga kau
mendapatakan tempat yang baik disisinya dan untuk keluarganya diberikan
ketabahan serta kekuatan… Aminn…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar