Sabtu, 28 April 2012

Dinasti Umayah


Perkembangan Islam pada Periode Klasik pada Dinasti Umayah
Diansti umayyah didirikan oleh Muawityah bin Abi Sofyan setelah merebut kekuasaan khalifah dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib pada peristiwa Amul Jama’ah (661 M) beliau melakukan segala cara untuk merebut kekuasaan yaitu dengan dengan ketajaman mata pedangnya, dengan siasatnya yang halus dan dengan politiknya. Dengan naiknya Muawiyah menjadi khalifah, maka berakhirnya hukum syura, pemilihan menurut hasil musyawarah dengan suara terbanyak yang berlakusaat masa khulaurasyidin.
Banyak peristiwa yang melatarbelakangi berdirinya Dinasti Umayyah. Muawiyah bin AbiSufyan adalah kerabat Usman bin Affan, ia tidak terima dengan kematian Usman yang tidak jelas siapa pembunuhnya. Pun saat Ali bin Abi meduduki kursi khalifah, ia tidak mau membaiatnya dikarenakan belum tuntasnya kasus pembunuhan Usman bin Affan. Akibatnya peperangan tidak bisa dielakkan, maka terjadilah perang Shiffin (657 M), saat itu pasukan Ali bin Abi Thalib sudah berhasil melumpuhkan pasukan Muawiyah. Di saat itu, Muawiyah menyatakan ingin mengadakan perundingan dengan mengutus utusan dari masng-masng pihak. Perundingan ini dikenal dengan Tahkim. Setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib meninggal dengan cara terbunuh kemudian yang mengatikan anakanya adalah Hasan bin Ali. Namun,atas kecerdkan dansiasatMuawiyah ia behasil mendudukikursi khalifahdenganjalan perundingan atau diplomasi. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Amul Jama’ah yangterjadi padatahun 42H/661 M.








Perkembangan Peradapan Islam Masa Dinasti Umayah.
a.       Politik dan pemerintahan
Kepala pemerintahan disebut dengan khalifah atau Aamirul Mukminn, dan didampingi oleh para menteri dan seketaris, wilayah dinasti umayah dibagi beberapa provinsi yang dipimpinoleh seorang gubernur.Untuk mempelancar urusan pemerintah dibentuklah sistem pos (diwanul barid) untuk mendokumentasikan urusan pemerntah didirikanlah diwan al khatam, mengenai urusan negara dibentuklah shahibul kharaj, selain itu ada dewanrasail (departemen persuratan), diwan Al Mustaghillat (departemen penerimaan negara)
b.      Militer
Mengikut model Romawi dan Persia.
c.       Sosial
Terdiri atas muslim Arab, muslim non Arab, ahluz Zimmah (non muslim, mereka yang keamannannya djamn oleh negara). Ahluz zimmah kebanyakn dari golongan Yahudi, Kristen, Saba.
d.      Seni dan Budaya
Berkembang dari sastra samapi arsitektur. Lahirnya penyairhebatseperti Al Farazdaq, Al Akhtal, Qathari bin Fuja’ah,dll. Dari sen suara berkembang qiraat Qur’an dan qasidah.Di bidang arsitektur muncul masjid Agung Damaskus,masjid Qairawan, Kubah As Sakhra. Selain itu berkembang seni ukir dan kaligrafi.
e.       Ilmu Pengetahuan.
Khalid bin Yazid, cucu khalifah Muawiyah mempelopori penerjemahan ilmu kimia dan kedokteran. Pada masa Walid bin Abdul Malik, didirikan bimaristan yaitu tempat semacamrumah sakit yang juga menjadi tempat studi ilmu kedokteran.Beberapa cabang ilmu pengetahuan meliputiilmu bahasa, Qira’ah, hadist, tafsir, dan teologi dan tarikh. Dimasa ini lahirlah Sibawaihi seseorang ahli nahwu, para pelopor Qiro’ah sab’ahtujuh macam pembacaan Al-Qur’an.





Sebab-sebab kerutuhan Dinasti Umayah:
a.       Sistem pemilihan khalifah melalui garis monarchi yang merupakan hal baru bag bahasa Arab.
b.      Ketidakpercayaan beberapa khalifah dalam memimpin dan mengelola pemerintahan.
c.       Persaingan antarArab Utara dan Arab Selatan
d.      Diskrimnasi dan perlakuaan tidak adil terhadap mawai (muslim non Arab).
e.       Disktriminas terhadap kaum Syi’ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar