Perkembangan Islam pada Periode
Klasik pada Dinasti Umayah
Diansti umayyah
didirikan oleh Muawityah bin Abi Sofyan setelah merebut kekuasaan khalifah dari
Hasan bin Ali bin Abi Thalib pada peristiwa Amul Jama’ah (661 M) beliau
melakukan segala cara untuk merebut kekuasaan yaitu dengan dengan ketajaman
mata pedangnya, dengan siasatnya yang halus dan dengan politiknya. Dengan
naiknya Muawiyah menjadi khalifah, maka berakhirnya hukum syura, pemilihan
menurut hasil musyawarah dengan suara terbanyak yang berlakusaat masa
khulaurasyidin.
Banyak peristiwa yang
melatarbelakangi berdirinya Dinasti Umayyah. Muawiyah bin AbiSufyan adalah
kerabat Usman bin Affan, ia tidak terima dengan kematian Usman yang tidak jelas
siapa pembunuhnya. Pun saat Ali bin Abi meduduki kursi khalifah, ia tidak mau
membaiatnya dikarenakan belum tuntasnya kasus pembunuhan Usman bin Affan.
Akibatnya peperangan tidak bisa dielakkan, maka terjadilah perang Shiffin (657
M), saat itu pasukan Ali bin Abi Thalib sudah berhasil melumpuhkan pasukan Muawiyah.
Di saat itu, Muawiyah menyatakan ingin mengadakan perundingan dengan mengutus
utusan dari masng-masng pihak. Perundingan ini dikenal dengan Tahkim. Setelah
Khalifah Ali bin Abi Thalib meninggal dengan cara terbunuh kemudian yang
mengatikan anakanya adalah Hasan bin Ali. Namun,atas kecerdkan
dansiasatMuawiyah ia behasil mendudukikursi khalifahdenganjalan perundingan
atau diplomasi. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Amul Jama’ah yangterjadi
padatahun 42H/661 M.
Perkembangan
Peradapan Islam Masa Dinasti Umayah.
a.
Politik dan
pemerintahan
Kepala
pemerintahan disebut dengan khalifah atau Aamirul Mukminn, dan didampingi oleh
para menteri dan seketaris, wilayah dinasti umayah dibagi beberapa provinsi
yang dipimpinoleh seorang gubernur.Untuk mempelancar urusan pemerintah
dibentuklah sistem pos (diwanul barid) untuk mendokumentasikan urusan pemerntah
didirikanlah diwan al khatam, mengenai urusan negara dibentuklah shahibul
kharaj, selain itu ada dewanrasail (departemen persuratan), diwan Al Mustaghillat
(departemen penerimaan negara)
b.
Militer
Mengikut
model Romawi dan Persia.
c.
Sosial
Terdiri
atas muslim Arab, muslim non Arab, ahluz Zimmah (non muslim, mereka yang
keamannannya djamn oleh negara). Ahluz zimmah kebanyakn dari golongan Yahudi,
Kristen, Saba.
d.
Seni dan Budaya
Berkembang
dari sastra samapi arsitektur. Lahirnya penyairhebatseperti Al Farazdaq, Al
Akhtal, Qathari bin Fuja’ah,dll. Dari sen suara berkembang qiraat Qur’an dan
qasidah.Di bidang arsitektur muncul masjid Agung Damaskus,masjid Qairawan,
Kubah As Sakhra. Selain itu berkembang seni ukir dan kaligrafi.
e.
Ilmu
Pengetahuan.
Khalid
bin Yazid, cucu khalifah Muawiyah mempelopori penerjemahan ilmu kimia dan
kedokteran. Pada masa Walid bin Abdul Malik, didirikan bimaristan yaitu tempat
semacamrumah sakit yang juga menjadi tempat studi ilmu kedokteran.Beberapa
cabang ilmu pengetahuan meliputiilmu bahasa, Qira’ah, hadist, tafsir, dan
teologi dan tarikh. Dimasa ini lahirlah Sibawaihi seseorang ahli nahwu, para
pelopor Qiro’ah sab’ahtujuh macam pembacaan Al-Qur’an.
Sebab-sebab
kerutuhan Dinasti Umayah:
a.
Sistem pemilihan
khalifah melalui garis monarchi yang merupakan hal baru bag bahasa Arab.
b.
Ketidakpercayaan
beberapa khalifah dalam memimpin dan mengelola pemerintahan.
c.
Persaingan
antarArab Utara dan Arab Selatan
d.
Diskrimnasi dan
perlakuaan tidak adil terhadap mawai (muslim non Arab).
e.
Disktriminas
terhadap kaum Syi’ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar