Media Massa
Media massa atau Pers adalah
suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai
masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.
A.Media Massa Traditional
Media massa tradisional adalah media massa dengan
otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara
tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar
lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
- Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
2.
Media massa
menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
3.
Penerima pesan
tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang
mereka terima.
4.
Interaksi
antara sumber berita dan penerima sedikit.
1.Surat Kabar.
Koran (dari bahasa Belanda: Krant,
dari bahasa
Perancis courant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah
dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini
dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar
juga biasa berisi komik, TTSdan hiburan
lainnya.
Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk
bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar
olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari,
kecuali pada hari-hari
libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain
itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang
prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih
bersifat hiburan.
Surat kabar(koran)ditemukan padaawal
abad ke17,sebelumnya,rangkuman berita resmi pemerintahditerbitkan di beberapa
kerajaan besar.Surat kabar pertama dicetak secara periodek ditemukan pada abad
ke 17 di eropa,sistem cetak ini menggantikan lembaran berita yang ditulis
tangan.Munculnya media baru berkaitan erat dengan penyebaran cetakprintingpest
a.Teknologi Print Press
Sebelum
munculnya suratkaba,ada dua jenis terbitan berita periodik yaitu lembaran
berita yang ditulis tangan, dan lembaran pemberitaan tunggal.Kedua media ini
muncul pada saat yang ditulis tangan,dan lembaran pemberitaan tunggal pada saat
bersamaan.Kekaisaran Romawi menerbitkan Acta Diurna,sebuah buletin pengumuman
pemerintah sekitartahun 59 SM,dalam bentuk pahatan di lempengan logam ataupun
batu untuk kemudian dipasang ditempatumum sesuai perintah Julius Caesar.
B.Acta
Diurna berita yang dipahat di logam/batu.
Di
dataran china,lembaran berita terbitan pemerintah disebut Tipao merupakan media
pemberitaan paling awal,kemudian antara tahun 713 dan 714,Dinasti Tang
menerbitkan berita pemerintah dengan kaiyuan Za Bao yang ditulis tangan pada
kain sutra,kemudian diwartakan oleh pejaba resmi pemerintah.Pada akhir masa
Dinasti Ming,sekitartahun 1582,ditemukan surat kabat yang diterbitkan oleh
swata di beijing.
Pemerntah
Venesia menerbitkan Notizia Scrittesecara bulanan dengan harga satu Gazetaa
pada tahun 1556.Media ini merupakan kumpulan berita yang ditulis tanganserta
digunakan untuk menyampaikan berita politik,meliter dan eonomi secara cepatdan
efisien keseluruh eropa khususnya italia.Hal ini terjadi padaawal era modern
pada 1500-1700
Tidak
ada satupun terbitan yang diuraikan di atas memenuhi kriteria klasik dari suatu
surat kabar yang layak,karena kebanyakana tidak diperuntuk untuk masyarakat
umum dan terbatas pada topik tertentu.
Adalah
pada tahun 1600-an,penerbitan pertama yang merupakan awal dari surat kabar
beredar di inggris dan perancis,sebuah kumpulan berita yang disebut ”relations”,di
spanyol,media ini dikenal dengan”Relaciones”.
Penerbitan
berita mengenai suatu kejadian umumnya dicetak dalam format lembaran besar kemudian
dipasangkan ditempat umum.Terbitan ini menyempurnai pamflet dan berupa buku
kecil untuk berita yang cukup panjang,lengkap dengan ilustrasi sederhana.Karena
rasio buta huruf yang sangat tinggi dibandingkan masyarakat masa kini,terbitan
tersebut sering dibacakan dengan suara keras.
Istilah
surat kabar menjadi umum pada abad 17.Tapi di Jerman,media pernebitan yang
dapat kita kena dengan surat kabar sudah muncul padaawal abad 16.Media cetak,memiliki tanggal terbit,terbit teratur dan
sering,serta memasukan ragam berita.Surat kabar Jerman,diatur berdasarkan asal penerbitdan
tanggal serta memiliki halaman muka yang menarik.
Umunya
surat kabar pertama yang diakui adalah Relation berbahasa jerman yangdisebut
Aller Furnemmen und gendennckwurdigen Historien yangdicetak sejak tahun 1605
oleh Johan Carolis di kota Strasbourg,Kota tersebut pada masa itu merupakan
ibukota kekaisaran suci Romawi untuk negara jerman.Surat kabar modern pertama
di jerman dicetak di Wolfenbuttel,dan disebut Avisa.
Surat
kabar berbahasa inggris pertama,Corrant diterbitkan di italia dan jerman dan
dicetak di amsterdam pada tahun 1620.Perlu waktu satu setengah tahun,negara inggris
melalui Nichloas Bourne dan ThomasArcher menerbitkan Corante untuk konsumsi
mereka.La Gazette(yangawalnya bernama GazettedeFrance),adalah surat kabar
pertama perancis yang terbit padatahun 1631.Gaceta deMadrid sebagai surat kabar
berbahasa Spanyol pertama,terbit pada tahun 1661.Post-och Inrikes Tidnigar(awalnya
bernama Ordinari Post Tijdender) pertma kali diterbitkan di Swedia pada tahun
1645 dan merupakan surat kabar tertua yang masih terbit hingga saat ini,walaupun
hanya berbentuk online.Surat kabar Opretge Harlemsche Courant dari Haarlem
diterbitkan paada1656 adalah suratkabar tertua yang masih terbit dalam bentuk
cetakan,pada tahun 1942 saat jerman menguasai Belanda,penerbitan ini dileburkan
dengan perusahaan Haarlems Dagblad.Sejak saat itu ,surat kabar ini selalu
mencantumkan Opreche Haerlemse Courant 1656(hal ini yang memperkuat sebutan
sebagai murat kabar tetua)
c.Surat
kabar tetua yang masih dicetak hingga hari ini.
PadA tahun
1830,dengan perkembanagna teknologi percetakan (salahsatunya dengan kemampuan
mencetak duahalaman sekali jalan),harga suratkabar ditekan menjadi1\6 dari
harga umum sehingga dapatterjakau olehbanyak pihak.
Sejarah Surat Kabar
Indonesia
Lebih
dari 200 tahun surat
kabar menjalankan fungsinya sebagai
satu-satunya media penyampai berita kepada khalayak dan sebagai sumber
satu-satunya bagi khalayak dalam mengakses informasi yang sama secara
bersamaan. Surat kabar pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke-17. Di
Indonesia sendiri, surat kabar berkembang dan mempunyai peranannya sendiri di
tengah masyarakat hingga sekarang. Sejarah mencatat bahwa produk mesin
cetak Johann
Gutenberg ini, telah mengambil peran yang cukup signifikan
dalam perkembangan surat kabar di Indonesia dari berbagai aspek kehidupan keterkaitannya sebagai media
massa yang berpengaruh di masyarakat. Berikut adalah paparan singkat mengenai
surat kabar di Indonesia.
Pada dasarnya, sejarah surat kabar di
Indonesia terbagi dalam dua babak yakni babak pertama yang biasa disebut babak
putih dan babak kedua antara tahun 1854 hingga Kebangkitan
Nasional. Kedua babak inilah yang amat berperan dalam
perkembangan surat kabar di Indonesia. Babak pertama adalah babak putih, yaitu
saat Indonesia masih dalam keadaan terjajah oleh kolonialisme Belanda.
Disebut babak putih karena surat kabar pada waktu itu mutlak milik
orang-orang Eropa,
berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi pembaca berbahasa Belanda. Kontennya
hanya seputar kehidupan orang-orang Eropa dan tidak mempunyai kaitan kehidupan
pribumi. Babak ini berlangsung antara tahun 1744-1854. Babak kedua yang
berlangsung antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional secara kasar dapat
dibagi dalam tiga periode, yakni:
a.Antara
tahun 1854-1860
Dalam periode ini surat kabar dengan bahasa
Belanda masih memegang peranan pening dalam dunia pers Indonesia, namun surat
kabar dengan bahasa Melayu telah terbit bernama Slompret
Melajoe di Semarang yang
diterbitkan oleh H.C. Klinkert.
b.Antara
tahun 1860-1880
Surat kabar dengan bahasa pra-Indonesia
dan Melayu mulai
banyak bermunculan tetapi yang menjadi pemimpin surat kabar-surat kabar ini
semuanya adalah orang-orang dari peranakan Eropa.
c.Antara
tahun 1881 sampai Kebangkitan Nasional
Periode ini mempunyai ciri tersendiri karena
para pekerja pers terutama para redakturnya tidak lagi dari peranakan Eropa
tetapi mulai banyak peranakan Tionghoa dan
Indonesia atau biasa disebut dengan pribumi.
Surat kabar di Indonesia mempunyai sejarah
yang cukup panjang yang secara singkat terbagi dalam enam periode, yakni
a.Zaman Belanda
Pada tahun 1744 dilakukanlah percobaan
pertama untuk menerbitkan media massa dengan diterbitkannya surat kabar pertama
pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Imhoff dengan nama Bataviasche
Nouvelles, tetapi surat kabar ini hanya mempunyai masa hidup selama dua
tahun. Kemudian pada tahun 1828 diterbitkanlah Javasche Courant di
Jakarta yang memuat berita-berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita
kutipan dari harian-harian di Eropa. Mesin cetak pertama di Indonesia juga
datang melalui Batavia (Jakarta) melalui seorang Nederland bernama W. Bruining dari
Rotterdam yang kemudian menerbitkan surat kabar bernama Het Bataviasche
Advertantie Bladyang memuat iklan-iklan dan berita-berita umum yang dikutip
dari penerbitan resmi di Nederland (Staatscourant).
Di Surabaya sendiri
pada periode ini telah terbit Soerabajasch Advertantiebland yang
kemudian berganti menjadi Soerabajasch Niews en Advertantiebland.
Sedang di Semarang terbit Semarangsche
Advertetiebland dan De Semarangsche Courant. Secara umum
serat kabar-surat kabar yang muncul saat itu tidak mempunyai arti secara
politis karena cenderung pada iklan dari segi konten. Tirasnya tidak lebih dari
1000-1200 eksemplar tiap harinya. Setiap surat kabar yang beredar harulah
melalui penyaringan oleh pihak pemerintahan Gubernur Jenderal di Bogor.
Tidak hanya itu, surat kabar Belandapun terbit di daerah Sumatera dan Sulawesi.
Di Padang terbit Soematra
Courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. Di Makasar (Ujung Pandang) terbit Celebes Courant dan Makassarsch
Handelsbland.
Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang
dikuasai Belanda telah terbit sekitar 16 surat kabar dalam bahasa Belanda dan
12 surat kabar dalam bahasa Melayu seperti, Bintang Barat, Hindia-Nederland,
Dinihari, Bintang Djohar (terbit di Bogor), Selompret Melayu dan Tjahaja
Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan surat kabar berbahasa Jawa,
Bromatani yang terbit di Solo.
c.Zaman
Jepang
Saat wajah penjajah berganti dan Jepang
memasuki Indonesia, surat kabar-surat kabar yang beredar di Indonesia diambil
alih secara pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan
penghematan namun yang sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang memperketat
pengawasan terhadat isi surat kabar. Kantor
Berita Antara diambil alih dan diubah menjadi kantor
berita Yashima dengan berpusat di Domei, Jepang. Konten surat kabar
dimanfaatkan sebagai alat propaganda untuk memuji-muji pemerintahan Jepang. Wartawan Indonesia
saat itu bekerja sebagai pegawai sedang yang mempunyai kedudukan tinggi adalah
orang-orang yang sengaja didatangkan dari Jepang.
Salah satu surat kabar yang terbit pada masa
ini adalah Tjahaja (ejaan baru Cahaya). Surat kabar
ini
sudah menggunakan Bahasa Indonesia dan penerbit berada di kota Bandung. Surat kabar ini
terbit di Indonesia namun berisikan berita tentang segala kondisi yang terjadi
di Jepang.
Para pemimpinnya di antaranya adalah Oto Iskandar Dinata, R. Bratanata, dan Mohamad Kurdi.
Pada tampilan tampak bahwa surat kabar
tersebut bertuliskan tanggal 24 Shichigatsu 2604, yang pada penanggalan masehi
sama dengan tanggal 24 Juli 1944.
d.Zaman
Kemerdekaan
Ketika pemerintah Jepang menggunakan surat
kabar sebagai alat propaganda pencitraan pemerintah, Indonesiapun melakukan hal
yang sama untuk melakukan perlawanan dalam hal sabotase komunikasi. Edi Soeradi
melakukan propaganda agar rakyat berdatangan pada Rapat Raksasa Ikada pada
tanggal 19 September 1945 untuk mendengarkan pidato Bung Karno. Dalam
perjalanannya, Berita Indonesia (BI) berulang kali mengalami pembredelan dimana
selama pembredelan tersebut para pegawai kemudian ditampung oleh surat kabar
Merdeka yang didirikan oleh B.M. Diah. Surat kabar perjuangan lainnya adalah
Harian Rakyat dengan pemimpin redaksi Samsudin Sutan Makmr dan Rinto Alwi
dimana surat kabar tersebut menampilkan “pojok” dan “Bang Golok” sebagai
artikel. Surat kabar lainnya yan terbit pada masa ini adalah Soeara Indonesia,
Pedoman Harian yang berubah menjadi Soeara Merdeka (Bandung), Kedaulatan Rakyat
(Bukittinggi), Demokrasi(Padang)
dan Oetoesan Soematra (Padang).
e.Zaman
Orde Lama
Setelah dikeluarkannya dekrit presiden
tanggal 5 Juli 1959 oleh presiden Soekarno, terdapat larangan terhadap kegiatan
politik termasuk pers. Persyaratan untuk mendapat Surat Izin Terbit dan Surat
Izin Cetak diperketat yang kemudian situasi ini dimanfaatkan oleh Partai
Komunis Indonesia untuk melakukan slowdown atau mogok secara
halus oleh para buruh dan pegawai surat kabar. Karyawan pada bagian setting
melambatkan pekerjaannya yang membuat banyak kolom surat kabar tidak terisi
menjelang batas waktu cetak (deadline). Pada akhirnya kolom
tersebut diisi iklan gratis. Hal ini menimpa surat kabar Soerabaja Post dan
Harian Pedoman di Jakarta. Pada periode ini banyak terjadi kasus antara surat
kabar pro PKI dan
anti PKI.
f.Zaman
Orde Baru
Pada periode ini, surat kabar yang dipaksa
untuk berafiliasi kembali mendapatkan pribadi awalnya, seperti Kedaulatan
Rakyat yang pada zaman orde lama harus berganti menjadi Dwikora. Hal ini juga
terjadi pada Pikiran Rakyat di Bandung. Bahkan pers kampuspun mulai aktif
kembali. Namun dibalik itu semua, pengawasan dan pengekangan pada pers terutama
dalam hal konten tetap diberlakukan. Pemberitaan yang dianggap merugikan
pemerintah harus dibredel dan dihukum dengan dilakukan pencabutan SIUP seperti
yang terjadi pada Sinar Harapan, tabloid Monitor dan Detik serta majalah Tempo
dan Editor. Pers lagi-lagi dibayangi dalam kekuasaan pemerintah yang cenderung
memborgol kebebasan pers dalam membuat berita serta menghilangkan fungsi pers
sebagai kontrol sosial terhadap kinerja pemerintah. Pembredalan pun
marak pada periode ini.
2.Majalah.
Majalah(magazine)
adalah penerbitan berkala yang berisi artikel,cerita,dan sebagainya.Kata
‘magazine’berasal dari Bahasa Perancis ‘magasin’ yang berarti gudang atau
ruangtempat menyimpan sesuatu.Majalah pertama kali diperkenalkandi negara
tersebut pada abad ke17.Karakteristik majalah yangdikenal pada masa itu adalah
variasi tulisannya.Kini majalah dapat dibedakan dari koran dan buku berdasarkan
format,ragam isi,dan target khalayak yanglebih spesifik.
Sejarah Majalah Indonesia
Pada masa awal penerbitan pers,majalah lebih banyak
digunakan sebagai media pengerak massa untuk melawan pemerintah yang tidak
berpihak pada masyarakat.Selain itu,majalah juga dijadikan alat penyebaran
ideologi,kebijakan,atau untuk memperjuangkan kepentingan kelompok
tertentu.Sinkatnya,penggunaan majalah pada masa
itu cenderung idealis dan politis.
Kemudian setelah konflik politik mengendur,pers
muncul dengan lebih liberal.Sisiidealisme mulai tergeser dengan kepentingan
bisnis.Majalah-majalah baru yang berkonten umum(membahas banyak ha)pun
bermunculan dengan tujuan meraih pasar seluas-luasnya sehingga dapat
menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Di tengah tren majalah umum,majalah De Craine berani
berbeda dengan majalah yang fokus menyuarakan aspirasi kaum berani(pegawai
administrasi).Majalahini terbittahun 1941.Setelah itu,pada 1939 di Banjarmasin
terbit majalah dwiminggu Perintis yang membidik target khalayak spesifik,yakni
para supir.Namun kedua majalah tersebut berumur pendek(Junaedie,1995:195).
Sekitar tahun 1993 gejala itu muncul lagi.Beberapa
majalah terbitan baru memiliki lingkup bahasaan dan target pembaca yang lebih
sempit.Di kemudian hari,majalah khusus sebagai”majalah-majalah yang hanya
membahas sesuatu hal,tapi sama sekali tidak membahas semua hal.
Melihat kecenderungan ini,menjelang abad ke20,Jakob
Oetama meramalkan bahwa majalah khususakan menjadi tren penerbitan
selanjutnya.Aswendo Atmowiloto dan David
Sparkers(tenaga ahli biro Survey Research Indonesia)mendukung pernyataan
tersebut.David menambahkan argumentasinya.Faktor pertama adalah situasi ekonomi
Indonesia yang membaik,sehingga masyarakatrela mengeluarkan uang untuk membeli
majalah.Faktorkedua,lapisan piramida penduduk paling tebal saat itu kelompok umur15-19 tahun,di mana
mereka dipandang mengeyam pendidikan layak,dan oleh karna itu berpotensi
menjadi pembaca dan pembeli(Junaedhie,1995:194)
Sejak prediksi tersebut menjadi kenyataan,banyak hal
yang berubah dari bisnis penerbitan majalah.Pesaingan melonggar karena tiap
majalah punya target khalayak masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya.Selain
itu pengiklanan pun mengalihkan perhartian mereka dari tiras dan jumlah pembaca
yang besar ke target khalayak yang spesifik(niche market),karena dianggap lebih
efektif(Junaedhie,1995:195)
Kehadiran televisi sempat menganggu keberadaan
majalah,terutama majalah mingguan yang bersifat umum,karena para pengiklan
beralih ke televisi yang memiliki jangkuan yang lebih luas.Namun hal tersebut
tidak berlaku pada mass magazine dan majalah mingguan
tersegmentasi.(Rivers,1983:6)
3.Televisi
Televisi adalah
sebuah media telekomunikasi terkenal
yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu
yang monokrom (hitam-putih)
maupun berwarna. Kata
"televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio("penglihatan")
dari bahasa
Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat
merujuk kepada "kotak televisi", "acara televisi", ataupun
"transmisi televisi".
Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara
tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak
tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah,
kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta
menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculankaset video, cakram laser, DVD dan
kini cakram
Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk
melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran
televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan
Hulu.
Walaupun terdapat bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun jenis
televisi yang paling sering digunakan adalah televisi penyiaran, yang dibuat
berdasarkan sistem penyiaran radioyang
dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio
berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang
televisi.
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan
UHF dalam jalur
frekuensiyang ditetapkan antara 54-890 megahertz[1]. Kini
gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun
bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam
bentuk gelombang analog, tetapi
belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi
penyiaran digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit
elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima
dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak
memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya
televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan
teknologi seperti analog (PAL,NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.)
ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga
digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan
pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu
berbahaya untuk diobservasi secara langsung.
Televisi
amatir (ham TV atau ATV) digunakan
untuk kegiatan percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio amatir. Stasiun TV
amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV
komersial.
Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi
abad 20 dan 21. Pada tahun 2010, iPlayer digunakan
dalam aspek media
sosialdalam bentuk layanan televisi internet, termasuk di
antaranya adalah Facebook dan Twitter.
Kata
“televisi” itu sendiri merupakan gabungan dari kata tele yang artinya jauh dari
bahasa Yunani dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin. Sehingga
televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak
jauh. Sesuai dengan fungsinya,….
Penemuan televisi
pertama disejajarkan
dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau
tipi.
Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan
gabungan teknologi optik, mekanik,
dan elektronik untuk
merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada
akhir 1920-an, sistem
pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah
dikembangkan, dimana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini.
Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat
dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan
sistem televisi elektronik penuh.
Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik
adalah melalui mesin faksimile mekanik
sederhana, (seperti pantelegraf) yang
dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang
menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai
"teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak
lama setelah penemuan telepon. Pada saat
itu, para penulis fiksi ilmiah telah
membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan
dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnyasuara.
Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk
mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf,
yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik
pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar,
termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu
proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.
Pada tahun 1884, Paul
Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem
televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram
berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram
yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan
selisih sudut yang sama
agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui
setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium peka
cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi
gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap
"iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini
tidak benar-benar dapat dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologitabung penguat. Namun, alat
tersebut hanya dapat memancarkan gambar "halftone" —
dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda — melalui
kabel telegraf atau telepon.
Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirror-drum berputar
sebagai perekam gambar dan tabung
sinar katoda (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907,
seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi
penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem
televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk
mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT.[4] Namun,
untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan
detektor selenium yang
rendah.
1920-an: Penemuan John Logie
Baird
Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil
menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada
tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada
tahun
1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar
beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan
spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh
dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak
lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama
di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output
kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal
tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan
teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision"
Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian
diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an
menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital.
Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán
Tihanyi, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian
dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip
"penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera").
Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan
sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem
"video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100
baris.
Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil
mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang
menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga
melalui gelombang radio dariWhippany,
New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30
inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris
Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.
Di tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil
membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua
perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini pertama
kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September1928.
1930-an:
Penyebaran dan penerimaan masyarakat
Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade
Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig
di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung.
Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik
mulai secara komersial dijual dari tahun 1928 hingga 1934 di
Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia. Televisi komersial pertama
dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio
ditambah dengan komponen-komponen seperti tabung neon di
belakang cakram
Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran
sebesar perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa pembesar.
"Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio.
Televisor yang dijual pada tahun 1930–1933 merupakan pemasaran televisi masal
yang pertama. Kira-kira 1,000 unit Televisor berhasil dijual.
Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung
sinar katoda diproduksi oleh Telefunken diJerman pada
1934, diikuti oleh produsen elektronik yang lain di Perancis (1936), Britania Raya (1936), dan Amerika Serikat (1938).
Pada tahun 1936, Kálmán
Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem
panel datar yang pertama.
Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran
3 inci (7.6 cm) dijual seharga 125 USD (setara
dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran
12 inci (30 cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).
Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah
diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di
Amerika, sebelum akhirnya War
Production Board terpaksa menghentikan produksi TV pada April 1942 karena
pecahnya Perang
Dunia II.
Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca
Perang Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang,
jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik
55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90% pada tahun 1962. Di Britania,
jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada
tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.
TV MEKANIK
Sekitar tahun 1920
John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul
Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi,
serta penerimaannya. Pada tahun 1923 Vladimir Kozma Zworykin, mendaftarkan
paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di
dunia. Keterbukaan Zworykin pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru
lagi yaitu sebuah kamera tabung yang diberi nama iconoscope. Dialah yang
kemudian disebut sebagai Sang Penemu Televisi. (1889-1982).
ELEKTRONIK
Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, hal ini disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil menemukan TV elektronik. Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau.
Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, hal ini disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil menemukan TV elektronik. Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau.
Di
tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang
sepenuhnya elektronik. Namun sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat
menyaksikannya dalam format warna hitam putih. Pada masa itu ukuran layar
TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan
elektronik tidak begitu nyata.
Berpuluh
tahun kemudian hingga awal abad 21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat
telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia,
tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama.
Tentu
saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna yang lebih
baik, tetapi tidak ada suatu lompatan besar yang mampu untuk menggoyang
persepsi kita tentang televisi.
Siaran
televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat Televisi Republik Indonesia
(TVRI) menayangkan langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu masih
terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai tanggal 24
Agustus 1962 pukul 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan
Asian Games IV dari Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pada awalnya keputusan untuk pengadaan televisi di Indonesia ditetapkan pada tahun 1961. Hal ini merupakan “langkah kecil manusia, namun langkah besar bangsa Indonesia” yang pada saat itu baru berusia 16 tahun. Dilandasi pemikiran yang jauh ke depan, saat itu Menteri Penerangan R. Maladi mengusulkan kepada pemerintah untuk mengadakan media televisi. Untuk tahap awal media televisi dapat dipakai untuk menyiarkan penyelenggaraan Asian Games IV, yang akan dibuka oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1962. Usul ini didukung sepenuhnya oleh Presiden Soekarno dengan satu keputusan untuk memasukkan pengadaan media televisi ke dalam Komando Urusan Asian Games (Kupag) yang dipimpin oleh Jenderal TNI Prayogi. Kupag saat itu tengah melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana Kompleks Olahraga Senayan, tempat akan dilangsungkannya Asia Games IV.
Keputusan
itu telah diambil untuk dilaksanakan walaupun pengadaan media televisi ini
hanya diperuntukkan bagi penyelenggaraan Asian Games IV, karena pengadaan media
berskala nasional masih akan dipikirkan di kemudian hari. Menindaklanjuti
keputusan pemerintah untuk mengadakan media televisi, Menteri Penerangan Maladi
mengeluarkan Surat Keputusan No. 20/SK/M/1961 tanggal 25 Juli 1961 tentang
pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2TV). Meskipun SK tersebut dikeluarkan
tanggal 25 Juli 1961 tetapi berlaku surut 1 Juli 1961. Rapat pertama P2TV
berlangsung di Cipayung tanggal 16 Juli 1961.
P2TV menyusun rencana sarana dan prasarana serta beberapa lokasi tempat dibangun stasiun televisi. Berbagai lokasi stasiun yang ditinjau antara lain gedung Perfini, PFN, RRI, Kebayoran, dan Kompleks Senayan Mandiri. Pilihan lokasi akhirnya jatuh di tempat rencana pembangunan gedung Akademi Penerangan di Senayan (lokasi TVRI saat ini).
P2TV menyusun rencana sarana dan prasarana serta beberapa lokasi tempat dibangun stasiun televisi. Berbagai lokasi stasiun yang ditinjau antara lain gedung Perfini, PFN, RRI, Kebayoran, dan Kompleks Senayan Mandiri. Pilihan lokasi akhirnya jatuh di tempat rencana pembangunan gedung Akademi Penerangan di Senayan (lokasi TVRI saat ini).
Pemancar
disarankan dibangun di atas Hotel Indonesia dengan pertimbangan letaknya di
tengah kota, dan tower yang didirikan cukup hanya 45 meter. Sementara pihak
Siemen mengusulkan agar studio dan pemancar dibangun di eks gedung Perfini
dengan alasan daya pancar 10 KW dapat menjangkau Bogor. Dari sekian banyak
pilihan, akhirnya pendirian pemancar ditetapkan di kompleks yang akan dibangun
studio yaitu eks gedung Akademi Penerangan.
Sarana
yang akan dipakai diusulkan lengkap dengan harganya. Masing-masing dari
Marconi-Inggris, Gates-Amerika Serikat, NEC-Jepang, RCA-Amerika Serikat, dan
Siemen-Jerman Barat. Mengingat terbatasnya waktu pengadaan, diusulkan untuk
peliputan Asian Games IV dipergunakan Out-Side Broadcasting Van (OB-Van) yang
bersifat mobile dan mudah dipindah-pindah.
Sejak
pemerintah Indonesia membuka TVRI maka selama 27 tahun penonton televisi di
Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989,
pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk
membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi pertama di Indonesia,
disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar,
ANTV dan TPI..Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu
perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu,
kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun
2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru (Metro, Trans,
TV-7, Lativi dan Global) serta beberapa televisi daerah yang saat ini jumlahnya
mencapai puluhan stasiun televisi lokal. Tidak ketinggalan pula munculnya
televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri.
Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di daerah yang terbagi dalam tiga kategori yaitu televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas. Hingga Juli 2002, jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi di Indonesia benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi. (Tim EPI/Wid; Sumber: Buku Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Askurifai Baksin, Penerbit Sembiosa Rekatama Media, Bandung, 2006; dan Buku Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Morissan, MA, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005).
Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di daerah yang terbagi dalam tiga kategori yaitu televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas. Hingga Juli 2002, jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi di Indonesia benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi. (Tim EPI/Wid; Sumber: Buku Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Askurifai Baksin, Penerbit Sembiosa Rekatama Media, Bandung, 2006; dan Buku Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Morissan, MA, Penerbit Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005).
4.Radio
Sejarah radio adalah
sejarah teknologi yang
menghasilkan peralatan radio yang
menggunakan gelombang
radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan
melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi
amplitudo (AM), maupun modulasi
frekuensi (FM). Metode
pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya,
seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digitalyang kemudian
mengubah cara transmisi sinyal radio
Rata-rata pengguna awal radio adalah
para maritim, yang menggunakan radio untuk
mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morseantara kapal dan
darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang
memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada
tahun 1901. Salah satu
penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada
tahun 1912, termasuk
komunikasi antara operator di kapal yang
tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio
digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua
pihak pada Perang
Dunia II; Jermanmenggunakan
komunikasi radio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah
lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikanProgram 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai
dapat dilakukan pada 1920-an, dengan
populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain
siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulangprogram radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an
Penggunaan radio dalam
masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan
penggunaan radar.
Sekarang, radio banyak
bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi
bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal,
siaran radio komersial termasuk drama,komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya;
tidak hanya berita dan musik saja.
Radio AM
Radio AM (modulasi
amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio
dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang
konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio)
sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat
hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan
dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat.
Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897
Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel
dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada
1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris
lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John
Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat
digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini.
Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang
terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang
suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang
ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong
menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini
bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari
transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu
kekuatan sinyalakan meningkat
sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat
sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio
karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak
paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio
amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel.
Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald
Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada
23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia)
Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena
kualitas suara yang buruk.
Radio FM
Radio FM (modulasi
frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM,
yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja,
pada radio FM proses modulasi ini
menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa
masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat
itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan
modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada
akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo
gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya
menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih,
serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan
secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio
enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang
memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun
radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC)
mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun
Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang
digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan
sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri.
Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas
penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar
mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi
penyokong gelombang
mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar
diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
Radio
Internet
Penemuan internet mulai
mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio
internet (dikenal juga sebagaiweb radio, radio streaming dan e-radio)
bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip
kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short
wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang
kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia
asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum
ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada
negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan
sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk
memperluas jangkauan siarannya.
Radio
Satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan
sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang
kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri
atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan
yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja
siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan
sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat
terbuka dimana antena pada
pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit
hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau
gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio
mobil. Untuk mendapat transmisi siaran
yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika
agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat
sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan untuk dapat mendengarkan
siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih,
tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional.
Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki
jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio
satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki
tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002
Worldspace telah bekerja sama denganRRI, Radio
trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media
sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia
Star. mbs fm suci manyar gresik
Radio
berdifinisikan tinggi
Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja
dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu
memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama.
Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama.
Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit,
tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio
digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal
digital.
Founding Fathers
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat
ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium
pengangkut (seperti molekul udara).
Asal mula adanya sebuah radio didasari oleh sebuah penemuan-penemuan di bidang fisika pada Abad XIX M. Ada sejumlah nama yang bisa dikatakan sebagai pelaku sejarah radio. Mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung menjadi ”founding fathers” atau bapak-bapak pendiri/penemu radio ini antara lain Michael Faraday, James Clerk Maxwell, Heinrich Hertz, Gaglieso Marconi, Nikola Tesla, David Sarnoff, Lee De Forest, Frank Conrad, dan Edwin
Asal mula adanya sebuah radio didasari oleh sebuah penemuan-penemuan di bidang fisika pada Abad XIX M. Ada sejumlah nama yang bisa dikatakan sebagai pelaku sejarah radio. Mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung menjadi ”founding fathers” atau bapak-bapak pendiri/penemu radio ini antara lain Michael Faraday, James Clerk Maxwell, Heinrich Hertz, Gaglieso Marconi, Nikola Tesla, David Sarnoff, Lee De Forest, Frank Conrad, dan Edwin
Howard Amstrong Michael Faraday, seorang
ahli fisika Inggris, penemu induksi elektromagnet dan formulasi rumus-rumus
fisika mengenai induksi listrik dan magnet.
James Clerk Maxwell, seorang ahli astronomi-fisika Skotlandia, penemu gelombang elektromagnetik (pengantar sinyal radio) yang merambat pada kecepatan cahaya.
Heinrich Hertz berjasa membuktikan teori elektromagnetik temuan Maxwell itu benar-benar ada. Ia membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya. Ia pencipta alat pemancar
James Clerk Maxwell, seorang ahli astronomi-fisika Skotlandia, penemu gelombang elektromagnetik (pengantar sinyal radio) yang merambat pada kecepatan cahaya.
Heinrich Hertz berjasa membuktikan teori elektromagnetik temuan Maxwell itu benar-benar ada. Ia membuat gelombang radio dan berhasil memancarkannya. Ia pencipta alat pemancar
(transmitter),antena,dan penerima sinyal(reciever)
Gaglieso Marconi, ilmuwan Italia, diakui sebagai “penemu pesawat radio”. Awal tahun 1890-an mempelajari ilmu- ilmu dasar temuan para ilmuwan tersebut di atas dan berusaha mengembangkan dan menerapkannya. Ia menemukan metode transmisi suara tanpa bantuan kabel. Dengan menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz, Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Hasilnya, peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu mentransfer informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa kawat. Itulah awal komunikasi radio. Marconi, peneliti tanpa gelar kesarjanaan, pun diakui dunia sebagai penemu pesawat radio komunikasi dan amatir radio.
Nikola Tesla megembangkan temuan Marconi. Ia bereksperimen tentang berbagai susunan
transmis tanpa kabel
David Sarnoff menjadi kandidat terkuat untuk menyandang gelar “Bapak Radio Siaran”. Pasalnya, pria berjuluk “si pengkhayal sejati” ini dianggap sebagai penyusun cara penggunaan utama dari alat-alat yang diciptakan pendahulunya, Marconi, dengan memonya yang sangat terkenal, “Radio Music Box”. Itulah mengapa kini “radio identik dengan musik dan gudang lagu”. Dalam memonya, Sarnoff mengusulkan agar pesawat penerima radio diproduksi massal untuk dikonsumsi publik. Tahun 1919, impian Sarnoff tewujud: pesawat radio diciptakan dan dapat dibeli umum. Kita pun bisa menikmatinya saat ini.
Lee De Forest adalah ilmuwan penemu tabung hampa udara, pelopor pendirian radio siaran (broadcasting) tahun 1916, sekaligus orang yang pertama kali menyiarkan berita melalui radio.
Frank Conrad, bekerja di perusahaan radio siaran pertama Westinghouse Company di Pittsburgh, AS, tercatat sebagai orang yang pertama kali menyiarkan musik melalui radio (1919).
Edwin Howard Amstrong mengembangkan tabung udara ciptaan De Forest untuk memperkuat sinyal radio hingga puluhan kilometer. Atas upayanya itu, Amstrong dikenal sebagai “penemu Radio FM” dan memperoleh Medali Franklin, sebuah penghargaan bagi para ilmuwan. Amstrong meninggal pada tanggal 1 Februari 1954.
B.Media Massa Modern
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan
teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan
ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis
media ini terdapat ciri-ciri seperti
1.
Sumber
dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau
internet misalnya)
2.
Isi
pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh
individual
3.
Tidak
ada perantara, interaksi terjadi pada individu
4.
Komunikasi
mengalir (berlangsung) ke dalam
5.
Penerima
yang menentukan waktu interaksi
A.Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan
besar yang mendunia, yaitu
menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia,
dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis
hingga yang dinamis Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. ARPA menjalankan tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide yang dianggap menjanjikan bagi operasinya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang nuklir. Untuk mengatasi masalah ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA. Bekerjasama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.
Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu
sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang
penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET
mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London
merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan
Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob
Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal
pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun
kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk
sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin,
menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France
Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana
orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982
dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita
kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal
dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda,
Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup
USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984
diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain
Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan
melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan
IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling
berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000
komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling
bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa
menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk
jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui
sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun
1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di
tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator
1.0.
menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia,
dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis
hingga yang dinamis Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. ARPA menjalankan tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide yang dianggap menjanjikan bagi operasinya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang nuklir. Untuk mengatasi masalah ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA. Bekerjasama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.
Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu
sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang
penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET
mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London
merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan
Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob
Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal
pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun
kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk
sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin,
menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France
Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana
orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982
dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita
kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal
dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda,
Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup
USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984
diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain
Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan
melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan
IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling
berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000
komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling
bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa
menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk
jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui
sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun
1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di
tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator
1.0.
Sejarah
internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet
di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network,
dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan
terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia
pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di
sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak
1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) danCompuserve (AS) untuk mengakses internet.
Berdasarkan
catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia,
UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni
1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu,
Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992hingga 1994. Masing-masing
personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun
cuplikan-cuplikan sejarahjaringan
komputer di Indonesia.
.B.Telepon Seluler
Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan teleponkonvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana
(portabel, mobile) dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan
sistemCDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur
telekomunikasi seluler Indonesia adalahAsosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Sejarah
telepon seluler atau yang kita kenal HP, ternyata sudah ada dari jaman
penjajahan, yaitu kira-kira tahun 1947 di negara paman sam alias Amrik dan
Eropa sana. Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan
oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini
di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini
medirikan perusahaan Ericsson memfokuskan terhadap bidang bisnis perlaan
telegraf, dan perusahaanya juga tidak terlalu besar pada waktu itu.
Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit
Michigan menggunakan teleopn mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan
menggunakan freuensi 2 MHz.
Pada
tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang
semula berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan mendirikan
perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler.
Tahun
1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3
perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan rerusahaan
Mototola-nya.
Pada
tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970,
telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan
telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya memang cukup besar dengan antena
pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Dr Cooper yang menjadi manajer
proyek inovasi Motorola itu memasang base station di New York. Untuk proyek ini
Motorola bekerja dengan Bell Labs. Penemuan ini sekaligus diklaim sebagai
penemuan ponsel pertama. Di suatu pagi 3 April 1973,Cooper, saat itu menjabat
sebagai general manager pada Divisi Communication Systems Motorola
mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh dari terminal telepon portable. Dia
mencoba ponsel ‘raksasanya’ sambil berjalan–jalan di berbagai lokasi di New
York. Itulah saat pertama ponsel ditampilkan dan digunakan di depan publik.
Dalam
pertunjukan itu, Cooper menggunakan ponsel seberat 30 ounce sekitar (800 gram)
atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata – rata ponsel yang beredar saat ini.
Telekomunikasi seluler di Indonesia adalah sebuah substansi yang mencakup keseluruhan hal yang
berhubungan perkembangantelekomunikasi seluler yang terjadi di Indonesia.
Telekomunikasi seluler mulai dikenal sejak tahun 1984, menjadikan Indonesia
sebagai salah satu negara yang paling awal mengadopsi teknologi seluler versi komersial.
Teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance
Mobile Phone Sistem), keduanya dengan sistem analog.
Teknologi seluler yang masih bersistem analog itu seringkali disebut sebagai
teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan teknologi
generasi pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang
disebut ETDMA (Extended Time
Division Multiple Access) melalui operatorRatelindo yang hanya tersedia di beberapa
wilayah Jakarta, Jawa Barat,
dan Banten.
Sementara
itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi GSM (Global System
for Mobile) yang membawa teknologi telekomunikasi seluler di
Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini, layanan pesan singkat (Inggris: short message service) menjadi fenomena di
kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat dan praktis[1].
Teknologi GPRS (General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan, dengan
kemampuannya melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan
generasi dua setengah (2,5G), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data
Rates for GSM Environment), yang biasa disebut dengan generasi dua
koma tujuh lima (2,75G). Telkomsel sempat mencoba mempelopori layanan
ini, namun kurang berhasil memikat banyak pelanggan[2].
Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal teknologi CDMA generasi
kedua (2G),
namun bukan di wilayah Jakarta,
melainkan di wilayah lain, seperti Bali dan Surabaya[3].
Pada
2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyber
Access Communication (CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003.
Saat ini, teknologi layanan telekomunikasi seluler di Indonesia telah mencapai
generasi ketiga-setengah (3,5G), ditandai dengan berkembangnya teknologi HSDPA (High Speed
Downlink Packet Access) yang mampu memungkinkan transfer data secepat 3,6 Mbps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar